Advertisement
Kurangi Anggaran Kesehatan 2023, Pemerintah Yakin Covid-19 Terkendali

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Pemerintah mengurangi anggaran kesehatan pada 2023 seiring kepercayaan diri atas meredanya Covid-19. Anggaran itu akan difokuskan untuk reformasi kesehatan, seperti pelaksanaan jaminan kesehatan nasional atau JKN serta pembangunan sarana dan prasarana kesehatan di berbagai daerah.
Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam sidang kabinet terbatas di Istana Negara, Kamis (14/4/2022). Di hadapan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, dan para menteri lainnya dia membahas pokok kebijakan fiskal, sebagai awal penyusunan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2023.
Advertisement
Dia menyampaikan bahwa anggaran kesehatan terus mengalami kenaikan pada 2020 dan 2021, karena kasus Covid-19 yang terus bertambah. Misalnya, pada 2021 anggaran kesehatan naik menjadi Rp312 triliun dengan Rp190 triliun di antaranya untuk penanganan Covid-19, dari posisi 2020 dengan anggaran kesehatan Rp172 triliun dan mencakup Rp52,4 triliun untuk Covid-19.
Pada tahun depan pemerintah menurunkan anggaran kesehatan, sejalan dengan berkurangnya anggaran penanganan pandemi. Namun, pemerintah meningkatkan anggaran kesehatan untuk alokasi selain Covid-19.
"Karena tahun depan diperkirakan Covid-19 tidak lagi menjadi faktor, maka belanja kesehatan yang untuk non-covid akan menjadi lebih penting. Kalau tahun ini belanja kesehatan yang tidak berhubungan dengan covid sebesar Rp139 triliun, tahun depan akan dinaikkan menjadi antara Rp155 triliun—Rp193,7 triliun," ujar Sri Mulyani pada Kamis (14/4/2022).
Dia menjelaskan bahwa kenaikan anggaran non-covid bertujuan untuk mendukung reformasi di bidang kesehatan oleh Kementerian Kesehatan. Dalam dua tahun terakhir, Kementerian Kesehatan mengerahkan seluruh tenaganya untuk penanganan pandemi Covid-19, sehingga setelah pandemi mereda dapat kembali fokus ke reformasi kesehatan secara luas.
Menurut Sri Mulyani, reformasi itu akan mencakup pelaksanaan program JKN dan meningkatkan kesiapsiagaan kesehatan. Lalu, anggaran itu akan digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana kesehatan di berbagai daerah.
"Kemudian melakukan peningkatan layanan kesehatan dan penurunan stunting, termasuk penyakit yang sangat penting untuk diatasi seperti tubercolosis [TBC]," ujar Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
Advertisement

Sleman Punya Dimas Diajeng Baru, Diharapkan Berikan Pengaruh Positif Bagi Generasi Muda
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Preman Ditangkap dalam Operasi 8 Hari di Jawa Timur
- Pakistan Berhasil Cegat Rudal India, Semua Penerbangan Ditutup
- Menkes Bantah Indonesia Jadi Kelinci Percobaan Vaksin TBC oleh Bill Gates
- Gagal Dicegat, Rudal Houthi Yaman Hantam Bandara Ben Gurion di Israel
- KLH Desa Pemda Segera Cabut Izin Perusahaan Langgar Alih Fungsi Lahan di Kawasan Puncak
- Wapres Gibran Kembali Bicara Lewat Video Monolog, Kali Ini Soal Kemandirian Pangan
- Mendagri Terbitkan SE Dukungan Pelaksanaan MBG
Advertisement