Advertisement

Presiden Vladimir Putin Disebut Ingin Hapus Ukraina dari Peta Dunia

Akbar Evandio
Jum'at, 25 Februari 2022 - 22:47 WIB
Bhekti Suryani
Presiden Vladimir Putin Disebut Ingin Hapus Ukraina dari Peta Dunia Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021. - Antara/Reuters\\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian menuding Presiden Rusia Vladimir Putin tengah berusaha menghancurkan negara Ukraina.

“Ini adalah perang total. Putin telah memutuskan untuk menghapus Ukraina dari peta Negara. Masalah Donbass hanyalah dalih,” kata Le Drian kepada radio France Inter, dikutip melalui Al Arabiya, Jumat (25/2/2022).

Advertisement

Bahkan, dia juga memperingatkan bahwa keamanan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turut dalam bahaya.

"Apa yang diinginkan Putin adalah penyerahan Ukraina dan dia akan melakukan serangan sampai akhir sehingga keamanan Presiden Zelensky menjadi elemen sentral dari semua yang terjadi. Oleh sebab itu, kami siap membantunya jika perlu,” ujarnya.

Lebih lanjut, Le Drian mengatakan Prancis juga khawatir tentang kemungkinan serangan militer Rusia terhadap Moldova dan Georgia, dua negara bekas Soviet lainnya. Bahkan, dirinya mengecam pergeseran Rusia menuju campur tangan di negara-negara lain.

Bahkan, para pejabat Prancis disebutkan telah memperingatkan bahwa krisis dapat dengan cepat meningkat di sepanjang sisi timur NATO, sehingga dia memperingatkan bahwa Putin juga dapat menguji tekad Barat dengan berusaha untuk mengambil alih wilayah Transnistria yang memisahkan diri, yang telah mendeklarasikan kemerdekaan dari Moldova, atau wilayah bekas Soviet lainnya.

Lithuania, negara Baltik yang sekarang menjadi anggota aliansi pertahanan NATO, pada hari Kamis menetapkan keadaan darurat setelah invasi Rusia ke Ukraina.

“Putin menciptakan kembali sejarah. Dia ingin membangun kembali sebuah kerajaan, menunjukkan kekuatannya dengan segala cara. Ini adalah kenyataan baru. Ini tidak lagi seperti pada masa Perang Dingin, karena pada saat itu tidak ada perang. Yang baru adalah bahwa ini adalah perang di jantung Eropa,” kata Le Drian.

BACA JUGA: Jabatan Jokowi Ingin Diperpanjang, Nasdem: Konstitusi Mau Diobrak-abrik

Dikutip melalui The Wall Street Journal, Kanselir Jerman Olaf Scholz menegaskan invasi Rusia ke Ukraina sebagai konflik terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.

"Kami menyaksikan awal perang yang belum pernah kami lihat di Eropa selama lebih dari 75 tahun," kata Scholz.

Bahkan, Olaf Scholz menyebut serangan Rusia ke Ukraina adalah upaya paksa Rusia menghapus Ukraina dari peta dunia. 

"Ini adalah upaya untuk secara paksa menggeser perbatasan di Eropa, bahkan mungkin untuk menghapus seluruh negara dari peta dunia," kata Olaf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement