Advertisement
WHO Tegaskan Omicron Berbahaya untuk Orang yang Tidak Divaksinasi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan varian Omicron sangat berbahaya, terutama bagi mereka yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Lonjakan kasus yang terjadi di seluruh dunia sebagian besar disebabkan oleh Omicron. Namun badan kesehatan itu menegaskan untuk tidak menyerah dalam memerangi varian tersebut.
“Meskipun Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada Delta, itu tetap menjadi virus berbahaya, terutama bagi mereka yang tidak divaksinasi,” kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers, melansir Times of Israel, Jumat (14/1/2022).
Dia menghimbau agar semua orang tidak boleh membiarkan virus ini naik dengan bebas, atau mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah, terutama saat banyak orang di sekitar kita yang tidak divaksinasi.
Di Afrika, ada lebih dari 85 persen orang yang belum menerima satu dosis vaksin.
“Kita tidak dapat mengakhiri fase akut pandemi, kecuali kita menutup celah ini,” katanya.
Sebelumnya, Tedros ingin agar setiap negara setidaknya memiliki 10 persen dari populasinya divaksinasi pada akhir September 2021.
Kemudian lanjut ke 40 persen pada akhir Desember dan 70 persen pada pertengahan 2022.
Sayangnya, 90 negara masih belum mencapai 40 persen dan 36 diantaranya masih kurang dari 10 persen. Padahal, di seluruh dunia, sebagian besar orang yang dirawat di rumah sakit tidak divaksinasi.
“Meskipun vaksin tetap sangat efektif untuk mencegah kematian dan penyakit Covid-19 yang parah, vaksin tidak sepenuhnya mencegah penularan,” kata Tedros.
Dia juga menambahkan bahwa lebih banyak penularan berarti akan ada lebih banyak rawat inap, lebih banyak kematian, lebih banyak orang yang tidak bekerja dan lebih banyak risiko munculnya varian lain yang lebih menular dan lebih mematikan daripada Omicron.
Hingga saat ini, jumlah kematian di seluruh dunia telah stabil di sekitar 50.000 per minggu.
“Belajar untuk hidup dengan virus ini tidak berarti kita dapat, atau harus menerima jumlah kematian ini,” katanya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Chromebook, Uang yang Dikembalikan Baru Rp10 Miliar
- Serentak, SPPG Sajikan Nasi Goreng di Ultah Prabowo Ke-74
- 80 Bangunan Ponpes Tua Diaudit, Pemerintah Siapkan Rp25 Miliar
- Kasus Tayangan Pesantren, Kementerian Komdigi Puji Langkah Tegas KPI
- Aksi Antipemerintah di Peru Tewaskan Satu Orang dan 102 Luka-luka
Advertisement

Jadwal DAMRI Semarang-Jogja Hari Ini, Sabtu 18 Oktober 2025
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Mulai Hari, Ini iPhone 17 Sudah Tersedia di Indonesia
- Dilarang Berhenti di Jembatan Pandansimo, Boleh Pakai Jalur Pedestrian
- Jogja International Art Fair Digelar Perdana di JEC, Catat Tanggalnya
- Minat Warga DIY Bekerja ke Luar Negeri Masih Rendah
- Reog Wayang Trimurti Diajukan Jadi Warisan Budaya Takbenda Nasional
- Luhut Minta Utang Kereta Cepat Ditangani Bersama Lewat Keppres
- 1 Orang Tewas dan 102 Luka Akibat Demo di Lima Peru
Advertisement
Advertisement