Advertisement

BNPB Catat 147 Ribu Rumah Rusak Akibat Banjir Sumatera

Newswire
Selasa, 16 Desember 2025 - 23:57 WIB
Abdul Hamied Razak
BNPB Catat 147 Ribu Rumah Rusak Akibat Banjir Sumatera Foto udara pengendara melintasi jalan nasional Medan-Banda Aceh yang terendam banjir di Desa Peuribu, Arongan Lambalek, Aceh Barat, Aceh, Kamis (27/11/2025). Antara - Syifa Yulinnas

Advertisement

Harianjogja.com, ACEH — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 147 ribu rumah rusak akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan pemerintah terus mempercepat pemulihan pascabencana, termasuk penyiapan hunian sementara dan hunian tetap bagi masyarakat terdampak.

Advertisement

“Sebanyak 147 ribu lebih rumah mengalami kerusakan mulai dari kategori ringan hingga berat hingga Selasa (16/12/2025). Data ini menjadi acuan perencanaan pembangunan hunian sementara dan hunian tetap,” kata Abdul Muhari di Banda Aceh, Selasa.

Di Provinsi Aceh, jumlah rumah rusak mencapai 106.058 unit, terdiri dari 46.779 unit rusak ringan, 22.951 unit rusak sedang, dan 36.328 unit rusak berat. Tiga daerah dengan kerusakan terbanyak adalah Aceh Utara sebanyak 36.964 unit, Aceh Timur 18.914 unit, dan Aceh Tamiang 10.720 unit.

Sementara di Sumatera Utara, total rumah rusak tercatat 28.708 unit, meliputi 19.651 unit rusak ringan, 3.899 unit rusak sedang, dan 5.158 unit rusak berat. Dari jumlah tersebut, 1.068 unit dilaporkan hilang atau hanyut terbawa banjir.

Wilayah terdampak terparah di Sumatera Utara meliputi Kabupaten Langkat dengan 11.273 unit, Tapanuli Tengah 6.481 unit, dan Tapanuli Selatan 4.624 unit.

Adapun di Sumatera Barat, BNPB mencatat 12.451 unit rumah rusak, terdiri dari 6.933 unit rusak ringan, 2.959 unit rusak sedang, dan 2.559 unit rusak berat. Dampak paling signifikan terjadi di Kota Padang dengan 5.497 unit, disusul Padang Pariaman 3.490 unit, serta Agam 1.540 unit.

Abdul Muhari menegaskan pendataan kerusakan dilakukan secara rinci dan terverifikasi untuk memastikan proses pemulihan berjalan tepat sasaran dan berkelanjutan.

“Rumah rusak ringan masih memungkinkan dibangun kembali di lokasi semula dengan penataan kawasan yang lebih aman. Sementara rumah rusak berat dan yang berada di zona rawan akan diarahkan ke skema relokasi yang lebih layak dan aman,” ujarnya.

BNPB bersama kementerian, lembaga terkait, dan pemerintah daerah juga mempercepat pendataan lanjutan serta identifikasi lokasi hunian.

“Kami harapkan dalam pekan ini pendataan dapat difinalisasi, termasuk penentuan lokasi hunian sementara dan hunian tetap. Presiden telah mengarahkan agar proses ini dipercepat sehingga pembangunan bisa segera dimulai,” katanya.

Selain kerusakan permukiman, BNPB mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor mencapai 1.053 jiwa hingga Selasa (16/12). Rinciannya, Aceh 449 jiwa, Sumatera Utara 360 jiwa, dan Sumatera Barat 244 jiwa. Sementara itu, 200 orang masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian.

Jumlah pengungsi tercatat 606.040 jiwa, terdiri dari Aceh 571.201 jiwa, Sumatera Utara 21.579 jiwa, dan Sumatera Barat 13.260 jiwa.

“Pemerintah memastikan kebutuhan dasar pengungsi, mulai dari pangan, air bersih, layanan kesehatan, hingga dukungan psikososial, terus terpenuhi melalui koordinasi lintas sektor,” kata Abdul Muhari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Jadwal Lengkap KRL JogjaSolo Rabu 17 Desember 2025

Jadwal Lengkap KRL JogjaSolo Rabu 17 Desember 2025

Jogja
| Rabu, 17 Desember 2025, 00:57 WIB

Advertisement

Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul

Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul

Wisata
| Selasa, 16 Desember 2025, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement