Advertisement
Menkes Sebut Kasus Omicron Bakal Lampaui Varian Delta, tapi Pasien Tak Perlu ke Rumah Sakit
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron akan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan varian Delta.
Layanan kesehatan Kementerian Kesehatan akan digeser menjadi berfokus ke rumah dari sebelumnya berfokus di rumah sakit (RS).
Advertisement
“Akan banyak orang yang terkena (Omicron) dan tidak perlu ke rumah sakit,” kata Budi dalam jumpa persnya seperti dilihat di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (10/1/2022).
Budi menuturkan, pihaknya telah melakukan riset bahwa dari 414 kasus Omicron di Indonesia, yang masuk kategori sedang atau membutuhkan oksigen hanya 2 orang.
Satu usia 58 tahun kedua, 47 tahun. Keduanya mempunyai komorbid. 118 orang atau 26 persen sudah sembuh, termasuk 2 orang tadi yang masuk kategori sedang.
“Kesimpulannya, meskipun cepat transmisinya tapi lebih ringan dari segi keparahannya,” ucapnya.
Menurut Budi, dari sisi surveilens dari kasus Omicron terutama dari kedatangan luar negeri, positivity rate-nya 13 persen, jauh di atas di atas positivity rate transmisi lokal 0,2 persen.
“Jadi, kedatangan luar negeri positivity ratenya 65 kali lebih tinggi dibanding transmisi lokal,” kata Budi.
“Ini memperkuat hipotesa kami, bahwa Sebagian besar kasus Omicron disebabkan kedatangan dari luar negeri,” sambungya.
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi menyampaikan bahwa hingga saat ini tercatat sudah ditemukan 50 kasus transmisi lokal Covid-19 varian Omicron. “Sudah terjadi 50 kasus akibat transmisi lokal dari total 414 kasus,” kata Nadia kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Senin (10/1/2022).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan ini juga menyampaikan, kasus transmisi telah terjadi di tiga kota besar yaitu Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Meskipun demikian, kasus Omicron nasional masih didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri atau PPLN. Oleh karena itu, Pemerintah bergegas mengambil langkah antisipasi dengan menutup untuk sementara masuknya WNA ke Indonesia baik secara langsung maupun transit dan atau sebelumnya pernah tinggal dalam kurun waktu 14 hari terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Tok! MK Bacakan Putusan Hasil Sengketa Pilpres pada Senin 22 April Mendatang
- Ingin Kawal Demokrasi, Barikade 98 Mengajukan Diri Jadi Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres
- Densus 88 Menangkap Lagi Satu Terduga Teroris, Total Delapan Orang
- Pilgub Jakarta 2024, Demokrat Bakal Calonkan Dede Yusuf
- Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
Advertisement
Advertisement