Advertisement
Korban Berjatuhan karena Jebakan Tikus Menggunakan Listrik, Begini Penjelasan Polisi
![Korban Berjatuhan karena Jebakan Tikus Menggunakan Listrik, Begini Penjelasan Polisi](https://img.harianjogja.com/posts/2022/01/08/1092892/ilustrasi-hewan-pengerat.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG — Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) angkat bicara soal jebakan tikus menggunakan listrik yang menimbulkan korban jiwa.
Polisi meminta masyarakat bijak dalam menggunakan listrik di area persawahan, terutama untuk jebakan tikus. Memasang jebakan tikus yang dialiri listrik berpotensi terjerat pidana dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun.
Advertisement
Hal itu disampaikan Kapolda Jateng, Irjen Pol. Ahmad Luthfi, melalui Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy, menanggapi banyaknya kasus kematian akibat jebakan tikus beraliran listrik di persawahan.
“Sudah banyak korban jiwa yang meninggal akibat jebakan listrik di persawahan. Di Sragen, Kudus, dan beberapa daerah lain. Terakhir, pekan lalu, Hadi Sukarno, 65, warga Patihan Sidoharjo, Sragen, meninggal karena jebakan listrik. Dia menjadi korban ke-23 kasus kematian akibat jebakan listrik sejak 2020 di Sragen,” ujar Iqbal, dalam keterangan tertulis kepada Solopos.com, Sabtu (8/1/2022).
Iqbal mengatakan kasus kematian akibat jebakan tikus itu berawal dari penyalahgunaan izin pemasangan listrik oleh warga. Izin yang semula digunakan untuk pemasangan pompa air di persawahan digunakan untuk memasang kawat listrik jebakan tikus.
“Jatuhnya korban jiwa karena jebakan listrik sangat disayangkan. Pemasangan jaringannya bisa jadi tidak sesuai prosedur keselamatan dan ilegal,” tegasnya.
Polda Jateng, lanjut Iqbal, sudah mengkoordinasikan tentang teknis izin pemasangan listrik di persawahan. Pengajuan izin tersebut harus melewati beberapa tahap, antara lain mengurus surat perizinan berusaha berbasis risiko yang dikeluarkan Kementerian Investasi dan Kepala Badan Penanaman Modal dengan rekomendasi dari pemerintah setempat.
“Untuk pengurusan izin bisa diperoleh secara online,” tambah Iqbal.
BACA JUGA: Eks Tim Mawar Jadi Pangdam Jaya, KontraS Kecam Panglima TNI
Langkah selanjutnya, menurut Iqbal, adalah mendaftar ke PLN dengan menyertakan surat pernyataan bahwa listrik akan digunakan sesuai ketentuan. “Adapun pernyataan yang ditulis adalah untuk menggunakan sesuai peruntukannya yaitu untuk pompa air guna mengaliri sawah,” tandasnya.
Namun dalam banyak kasus, tambah M Iqbal, warga menggunakan listriknya tidak hanya untuk memompa air, tapi juga untuk memasang jebakan tikus.
“Menghilangkan nyawa orang lain seperti itu melanggar Pasal 359 KUHP, yang berbunyi barang siapa karena kesalahannya [kealpaannya] menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun,” tegasnya.
Kabidhumas melanjutkan, setiap orang yang berniat memasang jebakan listrik harus mengurungkan niatnya. Hal itu dikarenakan melanggar aturan dan membahayakan nyawa orang lain. “Itu pelanggaran dan berkonsekuensi pidana. Siapa yang masih melanggar, beresiko dipenjara,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182727/ka-yia-xpress.jpg)
Jadwal Kereta Bandara YIA Berikut Cara Membeli Tiketnya, Sabtu 27 Juli, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja,
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement