Advertisement

Perempuan Palestina Ini Hamil Berkat Sperma Selundupan Suami di Penjara Israel

Newswire
Jum'at, 17 Desember 2021 - 22:57 WIB
Bhekti Suryani
Perempuan Palestina Ini Hamil Berkat Sperma Selundupan Suami di Penjara Israel Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Kisah kehamilan seorang perempuan di Palestina ini cukup unik.

Seorang wanita Palestina melahirkan bayi kembar di Jalur Gaza pada 4 Desember 2021 dengan sperma selundupan suaminya yang masih mendekam di penjara Israel.

Advertisement

BACA JUGA:  Simak! Ini Barang Paling Laris saat Ramadan-Lebaran versi Tokopedia

Menyadur Times of Israel Jumat (17/12/2021), Rasmeya Hmeid, 31, mengatakan pada Daily Telegraph bahwa itu adalah proses yang rumit tapi mereka mengambil keputusan tanpa ragu. “Suami saya berhak menjadi ayah dan berkeluarga.”

Suaminya, Nahed Hmeid, ditahan oleh Israel sejak 2007 dan menjalani hukuman 20 tahun karena berpartisipasi dalam serangan roket dari Gaza ke Israel.

Hmeid mengatakan suami yang terakhir kali ia temui tahun 2020 sudah menyiapkan sampel di kamar mandi selnya dan ada empat saksi yang memastikan itu benar-benar spermanya.

Sperma itu dimasukkan ke dalam wadah steril dengan tanda pengenal unik yang hanya diketahui oleh pasangan itu, kemudian dikirim ke Gaza dan langsung dibawa ke klinik kesuburan.

“Saya 100 persen yakin itu sperma suami saya. Ada tanda kesepakatan yang tidak diketahui siapa pun kecuali aku dan suamiku; itu sebabnya saya sangat yakin itu adalah spermanya,” kata ibu dari si kembar Hamam dan Hani.

Layanan Penjara Israel meragukan cerita itu tapi mengatakan pada Telegraph akan mengambil tindakan terhadap orang yang mencoba penyelundupan.

“Penting untuk ditekankan bahwa IPS tidak pernah disajikan dengan bukti ilmiah bahwa penyelundupan sperma telah mengakibatkan bayi lahir, dan hal yang sama berlaku untuk klaim ini.”

"IPS menanggapi insiden ini dengan serius, dan menggunakan segala cara yang tersedia untuk mengadili tahanan yang diduga melakukan percobaan penyelundupan," kata pernyataan itu.

“Ini termasuk memerintahkan penyelidikan polisi, isolasi, dan penolakan kunjungan keluarga dan manfaat lainnya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Program Metaverse UAJY, Kuliah Bisa seperti Main Gim

Jogja
| Selasa, 30 Mei 2023, 09:07 WIB

Advertisement

alt

Ada Tenda Terapung untuk Pengalaman Berkemah yang Berbeda, Mau Coba?

Wisata
| Senin, 29 Mei 2023, 15:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement