Advertisement
Semeru Meletus, Ini Sejarah Letusan Puncak Tertinggi di Jawa

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Gunung Semeru di Jawa Timur hari ini, Sabtu (4/12/2021), erupsi yang disertai panas guguran dan hujan abu vulkanik. Sejarah mencatat gunung tertinggi di Pulau Jawa ini pertama kali meletus sekitar dua abad yang lalu.
Gunung Semeru memiliki ketinggian sekitar 3.676 meter di atas permukaan laut. Gunung ini adalah satu destinasi pendakian terfavorit dan terpopuler.
Advertisement
Adapun Semeru adalah gunung bertipe vulkanian dan strombolian. Vulkanian merupakan tipe letusan gunung berapi yang melontarkan material dari dalam magma dan juga bongkahan-bongkahan batu di sekitar kawah. Strombolian adalah tipe letusan gunung api berenergi rendah.
Sama seperti gunung api lain di Indonesia, Semeru juga memiliki catatan panjang erupsi, berikut rangkumannya:
Letusan Pertama
Letusan Gunung Semeru pertama kali tercatat pada 1818. Kemudian 1800-an juga sempat terjadi letusan pada rentang 1829–1878.
Letusan pada 1900-an
Pada tahun 1900, Gunung Semeru kembali meletus secara berurutan dari tahun ke tahun hingga tahun 1913. Kemudian kembali meletus pada rentang 1941–1950. Letusan beruntun kembali terjadi dari dari tahun 1967 hingga tahun 1969 dan tahun 1972 hingga 1990. Lalu disusul letusan pada tahun 1992 dan 1994.
Pada tahun 1994 letusan Gunung Semeru memakan korban jiwa sebanyak 7 orang serta dua orang hanyut terbawa lahar.
Kemudian aktivitas Gunung Semeru berangsur turun menuju normal dengan luncuran awan panas mencapai jarak 200- 750m dari puncak.
Letusan pada 2000-an
Pada tahun 2000-an aktivitas Semeru juga beberapa kali mengalami peningkatan. Pada 11 Maret 2002, status Gunung Semeru dinaikkan dari normal menjadi waspada seiring peningkatan jumlah gempa-gempa vulkanik dangkal.
Sepanjang 2002, Semeru beberapa kali memuntahkan lava pijar dan mengeluarkan awan panas. Aktivitas Semeru kemudian ditutup pada 30 Desember 2002 pukul 07.20 WIB.
Pada 2004–2008, Gunung Semeru juga tercatat mengeluarkan awan panas beberapa kali. Awan panas paling banyak terjadi pada periode 2008. Selanjutnya pada 2016–2020, Gunung Semeru sempat mengeluarkan lava pijar.
Saat ini, Gunung Semeru masih berada dalam status Level II Waspada. Penutupan untuk umum pun masih dilakukan hingga kondisi gunung tidak lagi membahayakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement