Advertisement

Harian Jogja

Pakar: Penyebaran Omicron Tidak Akan Semasif Covid Varian Delta

Mia Chitra Dinisari
Senin, 29 November 2021 - 15:37 WIB
Sunartono
Pakar: Penyebaran Omicron Tidak Akan Semasif Covid Varian Delta Dokter asal University of Maryland Amerika Serikat, Faheem Younus / Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Saat ini, seluruh negara tengah waspada akan penyebaran varian baru covid-19 B.1.1.529 yang kemudian disebut Omicron.

Varian baru yang menjadi perhatian ini, dikhawatirkan menjadi mutasi terburuk yang pernah mereka lihat. Meskipun kasus akibat mutasi ini masih terkonsentrasi di Afrika Selatan, kemungkinan penyebaran ke belahan dunia lain tetap ada.

Advertisement

BACA JUGA:  Tokopedia Bantu Perempuan Pelaku UMKM Memiliki NIB

BACA JUGA : Omicron Menyebar di 11 Negara, Menhub Terbitkan Peraturan Terbaru

Di Indonesia sendiri, telah ditemukan 1 kasus yang diduga berada di Bali. Namun, pakar penyakit infeksi menular AS Faheem Younus mengatakan tidak perlu terlalu khawatir dengan kabar penyebaran omicron yang disebut sangat cepat.

Dia membandingkan data dari http://covariants.org yang mencatat bahwa penularan dan penyebaran virus covid omicron tidak lebih cepat daripada virus delta yang pernah merebak di dunia.

"Frekuensi global varian delta vs. omicron saat ini. Karena banyak faktor, saya percaya omicron tidak akan menyebar seperti halnya virus delta, dan itu akan menjadi kabar baik," tulisnya di akun twitternya.

Dalam data tersebut ditampilkan jika kasus covid-19 pada varian delta terus mengalami tren kenaikan ketika muncul. Sedangkan varian Omicron tidak.

Variant Omicron tampaknya telah muncul pada November 2021, kemungkinan di Afrika Selatan. Urutan awal sebagian besar berasal dari Afrika Selatan, meskipun juga terdeteksi di Botswana dan Hong Kong.

BACA JUGA : Moderna: Vaksin Covid-19 untuk Omicron Siap di Awal 2022

Omicron menjadi perhatian karena banyaknya mutasi yang dimilikinya pada gen Spike. Banyak dari varian ini berada dalam domain pengikatan reseptor dan domain terminal-N, dan dengan demikian dapat memainkan peran kunci dalam pengikatan ACE2 dan pengenalan antibodi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja
Baca Koran harianjogja.com

Advertisement

alt

Jam Kerja Pegawai Gunungkidul Dipangkas Selama Ramadan, Jumat Sampai Jam 11.00 WIB

Gunungkidul
| Jum'at, 24 Maret 2023, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Ingin Buka Puasa di Hotel? Ini 3 Rekomendasi Tempat di Jogja

Wisata
| Jum'at, 24 Maret 2023, 07:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement