Advertisement
Bregada Sebagai Salah Satu Identitas Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Pemerintah Daerah DIY melaunching Atraksi Budaya Bregada Rakyat Malioboro.
Menurut Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridho Mardowo Kraton Jogja, KPH Notonegoro, persiapan anggota Bregada untuk bisa menampilkan atraksi sudah cukup panjang. Berbagai persiapan mulai dari keterampilan musik, gerakan, sampai pakaian diperhatikan dengan detail.
Advertisement
Saat ini persaingan antar negara bukan dengan militer atau politik, namun lebih besar melalui budaya. Korea Selatan salah satu contoh negara yang cukup berhasil menyebarkan budayanya ke seluruh negara di dunia. Namun apabila melihat ke belakang, investasi Pemerintah Korea Selatan dalam mengembangkan budayanya juga tidak sedikit.
Sehingga KPH Notonegoro mengapresiasi Dinas Pariwisata DIY dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang telah mendukung launching Atraksi Bregada ini. “Perlu keberanian untuk memogramkan serta menganggarkan inovasi seperti ini. Saya harap ke depannya akan lebih banyak lagi investasi budaya seperti ini,” kata KPH Notonegoro di Hotel Grand Inna Malioboro, Selasa (9/11/2021). “Investasi budaya seperti ini di Indonesia masih cukup jarang.”
Dari sisi sejarahnya, Bregada Jogja memiliki riwayat yang panjang. Pasukan yang dahulu berjuang bersama Pangeran Mangkubumi dalam melawan penjajah, berhasil mendesak pemerintah kolonial memberikan wilayah yang saat ini menjadi Jogja. Para prajurit ini tetap setia dan menjadi abdi di Kraton Jogja.
Baca juga: KPK Hibahkan Aset Rampasan Rp55,3 Miliar dari Anas Urbaningrum kepada Pemkot Jogja
“Sampai saat ini prajurit berhasil mempertahankan perjuangannya, saat ini dalam bentuk Bregada rakyat yang hampir ada di setiap desa di Jogja,” kata KPH Notonegoro.
Hadir dalam launching Bregada, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaran Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani Mustafa mengatakan saat ini pemerintah mendorong atraksi lokal semakin dikembangkan. Salah dua prioritasnya adalah Jogja dan Solo melalui Bregadanya.
Atraksi berbasis budaya lokal ini nantinya bisa menjadi ciri khas suatu wilayah. “Proses pengembangan ini merupakan hasil kolaborasi dari berbagai pihak. Selain bisa mengangkat budaya lokal dan menjadi daya tarik wisata, pengembangan atraksi lokal ini menjadi ajang saling menghargai budaya antar wilayah,” kata Rizki.
Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan DIY, Tri Saktiana berharap launching Bregada ini sedikit demi sedikit bisa menumbuhkan kembali perekonomian masyarakat. Saktiana mengibaratkan perekonomian di Jogja sebagai pesawat terbang. Di setiap sisinya terdapat berbagai mesin yang menggerakan pesawat dan menjaga keseimbangannya.
“Mesin-mesin ini bernama pariwisata, pendidikan, serta ekonomi kreatif. Mesin-mesin ini sempat terganggu karena pandemi Covid-19,” katanya. “Semoga dengan kerja bersama berbagai pihak ini, perekonomian bisa segera bangkit.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement