Advertisement
Epidemiolog: Lebih Baik Perketat Pelaku Perjalanan dari Luar Negeri Ketimbang Batasi Mobilitas Warga Lokal
Ilustrasi. - Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdaline Pane mengingatkan pemerintah lebih mewaspadai masuknya varian virus SARS CoV-2 jenis baru yaitu Delta Plus AY.4.2 ketimbang membatasi mobilitas lokal masyarakat saat liburan Natal dan Tahun Baru.
"Kalau saya bukan mengkhawatirkan mobilitasnya, tapi varian barunya. Varian Delta Plus AY.4.2 menularnya lebih besar dari varian Delta sebelumnya," kata Masdalina ketika dihubungi di Jakarta, Selasa.
Advertisement
Oleh karena itu Masdalina mengingatkan agar lebih memperketat tes, skrining, dan karantina pada kedatangan orang dari luar negeri ketimbang melakukan upaya menekan mobilitas masyarakat pada libur akhir tahun.
BACA JUGA : WHO Sebut Corona Varian Delta Plus AY.4.2 Terdeteksi
Varian baru Delta Plus ini, kata Masdalina, lebih berbahaya dibandingkan varian MU yang merupakan kategori varian of interest. Varian Delta Plus AY.4.2 adalah varian of concern yang kategorinya sama dengan varian Delta yang menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 gelombang kedua pada Juli dan Agustus 2021. Strain COVID-19 varian Delta Plus AY.4.2 ini bahkan dilaporkan sudah terdeteksi di negara Singapura.
Masdalina meyakini bahwa kemampuan skrining dan pendeteksian secara dini terhadap COVID-19 oleh para petugas sudah baik mengingat pengalaman yang sudah ada sebelumnya. Namun dia mengkhawatirkan adanya pengurangan masa karantina yang ditetapkan bagi pelaku perjalanan dari luar negeri.
Dia juga mengingatkan bahwa Indonesia harus mewaspadai kedatangan orang dari negara-negara yang saat ini sedang terjadi kasus penularan tinggi.
BACA JUGA : Corona Varian Delta vs Varian Delta Plus, Mana yang Lebih
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 pada hari ini menerbitkan Addendum Surat Edaran Nomor 20 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional Pada Masa Pandemi COVID-19 yang salah satu isinya menyesuaikan masa karantina bagi pelaku perjalanan dari luar negeri.
Masa karantina bagi pelaku perjalanan dari luar negeri kini dilakukan selama tiga hari bagi yang sudah mendapatkan vaksinasi secara penuh, dan masa karantina selama lima hari bagi yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama minimal 14 hari setelah penyuntikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
5 Air Terjun Terindah dari Jawa hingga Sumatra, Pesonanya Bikin Takjub
Advertisement
Berita Populer
- AI Picu Modus Baru Penipuan Digital di Indonesia
- Gunungkidul Pastikan Pemeliharaan OSS Tak Hambat Pengajuan Izin
- Program Makan Bergizi di Sleman Belum Sasar Lansia dan Difabel
- Ribuan Pelanggan Klaten Dapat Kejutan dari FIFGroup Akhir Tahun Ini
- Prabowo Ungkap Alasan Listyo Sigit Masuk di Komisi Reformasi Polri
- Cegah Cuaca Ekstrem, 1.600 Kilogram Garam Disemai di Langit Jakarta
- Ditangkap KPK, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Dibawa ke Jakarta
Advertisement
Advertisement




