Advertisement
Dihantam Pandemi dan Persaingan, Pengelola Wisata Harus Kreatif

Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG- Persaingan di pasar wisata semakin ketat sehingga perlu dilakukan perbaikan dalam pengembangan pariwisata strategis daerah. Salah satu strategi untuk mengembangkan usaha pariwisata adalah dengan manajemen pengelolaan pariwisata yang baik.
Hal itu diungkapkan Bupati Kabupaten Magelang, Zaenal Arifin, yang dibacakan oleh, Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto, dalam membuka kegiatan Pelatihan Tata Kelola, Bisnis Dan Pemasaran Destinasi Pariwisata Kabupaten Magelang. Serta Pelatihan Pengelolaan Usaha Homestay / Pondok Wisata. Bertempat di Grand Artos Hotel Magelang, Selasa (7/9/2021).
Adi menyebutkan usaha pariwisata meliputi pengelola daya tarik desa wisata, homestay, pekerja restoran, pemandu wisata dan pengelola transportasi wisata. “Pengelolaan pariwisata yang baik akan mampu memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional maupun daerah, karena pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang berkontribusi dalam memberikan pendapatan daerah,” katanya.
Baca juga: PPKM DIY Turun Level, Masyarakat Jangan Terbawa Euforia
Namun, adanya pandemi Covid 19 secara global membuat perekonomian masyarakat sektor pariwisata menjadi terpuruk. Untuk itu pelaku usaha pariwisata dituntut untuk lebih kreatif dan mengoptimalkan pemasaran, seperti salah satunya dengan pemasaran secara online atau melalui digital marketing.
Adi menyebutkan, di Kabupaten Magelang terdapat 230 daya tarik wisata (DTW) yang terdiri dari DTW alam, budaya dan buatan. Selain itu, sebanyak 34 desa wisata yang ada di Kabupaten Magelang telah memiliki SK Bupati dari 57 desa wisata yang ada di Kabupaten Magelang.
"Pelatihan ini diharapkan dapat menghasilkan SDM Pariwisata yang kreatif, inovatif, profesional dan memahami era globalisasi dalam dunia kepariwisataan serta mampu mengaktualisasikan unsur-unsur Sapta Pesona dengan baik," harap Adi.
Baca juga: Jateng Bebas dari PPKM Level 4, Ganjar: Terima Kasih Masyarakat
Dalam kesempatan itu ia juga berpesan, agar standar operasional prosedur (SOP) untuk kebersihan, kesehatan, keselamatan dan keselestarian lingkungan, baik kepada karyawan, pemandu wisata lokal maupun nasional, pengunjung, masyarakat sekitar dan pihak lain yang beraktivitas di DTW. Dan memasang imbauan tertulis prokes, serta sarana dan prasarananya, terkait penerapan protokol kesehatan di tempat wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang S. Achmad Husein menyebutkan kegiatan tersebut diikuti oleh 80 orang peserta yang merupakan pengelola DTW dan pengelola homestay se-Kabupaten Magelang. “Program pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas atau kompetensi para pengelola daya tarik wisata dan pengelola homestay/pondok wisata,” katanya.
Salah satu peserta pelatihan, Riyadi mengungkapkan dari pelatihan tersebut, ia mendapatkan pengetahuan baru terkait dengan pengelolaan Homestay khususnya di masa pandemi Covid 19 ini. “Kami berharap agar tetap bisa bertahan dan memberikan terbaik dalam melayani wisatawan yang berkunjung di kawasan Borobudur” kata pengelola Homestay di Kujon Borobudur tersebut.
BACA JUGA: Laptop Harga 6 Jutaan Terbaik, Mulai Axioo Mybook Hingga Acer Aspire
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemkab Temukan Data Baru, Ternyata Hari Jadi Gunungkidul Bukan 27 Mei
Advertisement

Kuliner Unik, Restoran Ini Sajikan Ramen dengan Kutu Laut Raksasa
Advertisement
Berita Populer
- Respons PDIP Usai Prabowo Salip Elektabilitas Ganjar: Itu Hanya Alat Ukur..
- Komnas Perempuan Minta KPU Segera Revisi PKPU 10 Tahun 2023, Ini Alasannya..
- Awas Modus Penipuan dengan File PDF, Jangan Klik!
- Senin Pekan Depan, Erick Thohir Umumkan Harga Tiket Indonesia vs Argentina
- Tak Hanya Kurangi Emisi, Kendaraan Listrik Dorong Pertumbuhan Ekonomi UMKM
- Sekretaris MA Ajukan Gugatan Pra Peradilan Terhadap KPK
- 800 Hektare Lahan di IKN Disiapkan Pemerintah untuk Investor
Advertisement
Advertisement