Advertisement
China Bantah Tuduhan AS Terkait Penyelidikan Asal-Usul Virus Corona

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Seorang pejabat kesehatan senior China menolak laporan Amerika Serikat (AS) yang menyalahkan negara itu karena menghalangi penyelidikan tentang asal-usul virus corona.
Wakil Kepala Komisi Kesehatan Nasional Zeng Yixin mengatakan China menentang politisasi penelusuran asal-usul Covid-19 atau menggunakan subjek sebagai alat untuk mengalihkan kesalahan.
Advertisement
Dilansir Bloomberg, Minggu (29/8/2021), dia menegaskan AS harus memperlakukan penelusuran asal-usul virus corona secara ilmiah dan mendukung para ilmuwan di berbagai negara yang mencari jawaban tentang bagaimana virus itu bermula.
BACA JUGA : Setelah Setahun, Setengah dari Penyintas Covid di Wuhan
Zeng menyatakan Pemerintah China sepenuhnya mendukung upaya pelacakan virus tersebut berdasarkan prinsip terbuka, transparan, ilmiah dan kooperatif.
Wakil Menteri Luar Negeri China Ma Zhaoxu menyuarakan penentangan yang sama terhadap laporan AS. Dia mengatakan laporan tersebut dibuat untuk tujuan politik dan tidak menyertakan dasar ilmiah atau kredibilitas.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden menegur China karena dinilai menghalangi penyelidikan AS tentang asal-usul virus corona. Dia mengklaim pemerintahannya tidak dapat mencapai kesimpulan tegas karena keengganan Beijing untuk bekerja sama.
Adapun China membantah telah menghalangi penyelidikan.
"Dunia layak mendapat jawaban, dan saya tidak akan beristirahat sampai kita mendapatkannya. Negara yang bertanggung jawab tidak melalaikan tanggung jawab semacam ini ke seluruh dunia,” ujar Biden.
Komunitas intelijen menyatakan virus itu tidak dibuat sebagai senjata biologis dan mengatakan para pejabat China tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang wabah itu. Namun, pandangan mereka terbagi tentang bagaimana virus itu menginfeksi manusia dan menyebar ke seluruh dunia.
BACA JUGA : WHO Usul "Audit" Laboratorium di Wuhan, Ini Tanggapan China
Menurut ringkasan laporan AS, empat komponen komunitas intelijen mengatakan dengan keyakinan rendah bahwa wabah itu kemungkinan terkait dengan paparan hewan yang terinfeksi. Teori ini adalah yang paling banyak didukung oleh para ilmuwan, termasuk Anthony Fauci yang merupakan Kepala Penasihat Kesehatan bagi Biden.
Satu komponen komunitas intelijen menilai dengan keyakinan sedang bahwa wabah itu terkait dengan laboratorium penelitian di China. Beberapa bulan yang lalu, dua komponen mendukung teori hewan sedangkan satu lainnya mendukung teori lab.
Kedutaan Besar (Kedubes) China di AS mengecam keras pernyataan Gedung Putih itu dan kembali menyerukan penyelidikan terhadap situs pertahanan biologis AS, Fort Detrick.
"Laporan oleh komunitas intelijen didasarkan pada praduga bersalah di pihak China, dan itu hanya untuk mengkambinghitamkan China," tegas pernyataan Kedubes China di AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement