Advertisement

Transformasi Digital Dibutuhkan untuk Membuka Akses Pendidikan di Masa Pandemi

Newswire
Jum'at, 20 Agustus 2021 - 13:17 WIB
Sunartono
Transformasi Digital Dibutuhkan untuk Membuka Akses Pendidikan di Masa Pandemi Acer Smart School Awards 2021. - Ist/Suara.

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Transformasi digital sangat dibutuhkan untuk membuka akses pendidikan bagi anak selama masa pandemi Covid-19. Mengingat sebagian besar anak mengalami kesulitan belajar saat pandemi

Ketua PGRI Profesor Unifah Rosyidi mengatakan di tengah pandemi, terobosan teknologi sangat dibutuhkan, karena lebih 1,5 miliar anak terdampak covid, mereka kesulitan belajar. Dengan transformasi digital membuat pendidikan lebih efektif dan efisien, sekaligus membuka akses sangat luas bagi anak-anak serta meningkat mutu pendidikan.

Advertisement

BACA JUGA : Covid-19 Masih Tinggi, PTM Jogja Bisa Batal

Sekolah menjadi semakin efektif, efisien, transparan, serta pelajar bisa melakukan akselerasi yang lebih menarik. Ia berharap semakin banyak sekolah yang terlibat dan PGRI akan mendorong inovasi teknologi terus digalakkan dan didekatkan dengan kebutuhan sekolah, siswa dan guru.

“Transformasi digital harus sesuai dengan kebutuhan agar di mana pun siswa, guru berada bisa belajar dengan menyenangan dan tidak tertinggal dengan bangsa lain dalam merespons tantangan teknologi 5.0,” katanya dalam pembukaan Acer Smart School 2021 secara daring, Kamis (20/8/2021).

Dirjen PAUD dan Dikdasmen Kemendikbud Ristek Jumeri menilai sejumlah inovasi kompetisi seperti Acer Smart School Award 2021 memberikan semangat tersendiri bagi sekolah untuk berprestasi di bidang teknologi. Sehingga secara perlahan menciptakan era edukasi 5.0 di Indonesia. Pada 2021 ini, Kemendikbud melanjutkan program Merdeka Belajar untuk memastikan anak-anak bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

“Di mana program ini salah satunya dibuat agar sumber ilmu yang dilihat bukan sebatas pada ruang kelas saja, tetapi bisa diluar kelas, seperti online, internet, perpustakaan, serta lingkungan sekitar.,” ujarnya.

President Director Acer Indonesia Herbet Ang menyatakan kompetisi digital ini menjadi wadah pembinaan sekolah yang ingin melakukan transformasi digital harapannya bisa menciptakan sekolah yang tangguh menghadapi masa depan dunia pendidikan yang lebih canggih. Melalui rangkaian mulai dari pendaftaran, self-assessment, pembekalan dari para mentor berpengalaman sampai dengan periode pendampingan dan implementasi transformasi.

BACA JUGA : Pemda DIY Bakal Tanggung Pendidikan Anak Yatim Piatu

“Edukasi teknologi dan penerapannya sangat diperlukan bagi sekolah dan para pendidik agar mereka dapat semakin adaptif; sekaligus menjadikan teknologi sebagai media untuk berkomunikasi, mengajar, dan membimbing siswa. Kami ingin menjadi enabler yang dapat membantu mempercepat sekaligus memperluas implementasi teknologi di dunia pendidikan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement