Advertisement
Antisipasi Varian Baru Covid-19, Anggaran Perlindungan Sosial Ditambah?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Anggaran perlindungan sosial untuk 2022 disebut berpotensi untuk bertambah.
Kemungkinan tersebut belajar dari tahun ini di mana anggaran untuk perlindungan sosial mesti disesuaikan seiring dengan melonjaknya kasus positif Covid-19 akibat penyebaran varian delta.
Advertisement
Sebagaimana diketahui, anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk pos perlindungan sosial pada 2022 mencapai Rp153,7 triliun. Beberapa bantuan sosial yang akan tetap digulirkan pemerintah pada tahun depan, yaitu bantuan berupa Kartu Sembako, PKH, dan Kartu Prakerja.
Pemerintah juga akan melanjutkan sebagian program perlindungan sosial di masa pandemi seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) desa. Fokus anggaran juga untuk antisipasi perlindungan kepada masyarakat lanjutan, seperti Bantuan Sosial Tunai (BST), Kartu Sembako PPKM, dan bantuan kuota internet.
Menurut Ekonom Universitas Indonesia (UI) sekaligus Direktur Eksekutif Next Policy Fithra Faisal Hastiadi, realokasi anggaran masih menjadi opsi bagi pemerintah dalam mengantisipasi terulangnya lonjakan kasus Covid-19 seperti pada Juni lalu akibat meluasnya varian delta di Tanah Air.
\"Anggaran infrastruktur bisa direalokasi jika dibutuhkan penyesuaian anggaran perlindungan sosial jika lonjakan kasus Covid-19 terulang lagi seperti tahun lalu,\" Kata Fithra, Senin (16/8/2021).
Sebagaimana diketahui, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) yang diumumkan dalam sidang tahunan di DPR RI sehari sebelum hari proklami, pemerintah menggarkan Rp384,8 triliun untuk infrastruktur. Turun 15,74 persen secara tahunan.
Kendatipun turun, kata Fithra, realokasi anggaran sebagai antisipasi pelebaran anggaran infrastruktur dinilai lazim. Sebab, pemanfaatan anggaran tahun lalu tidak dapat maksimal karena proyek-proyek infrastruktur di Tanah Air terus berhadapan dengan kebijakan gas dan rem mobilitas masyarakat.
Pemerintah pun tidak menutup kemungkinan terjadinya lonjakan. Presiden Joko Widodo pada saat memberikan pengumuman perpanjangan PPKM level 2-4 pekan lalu mengatakan ada kemungkinan muncul varian virus corona baru yang lebih berbahaya dibandingkan dengan varian delta dari India.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 3 WNI Ditangkap Polisi di Jepang Karena Dituding Merampok Rumah
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk SD dan SMP Tahun Ini Lebih Lama
- Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Bakal Diperketat oleh Kementerian Lingkungan Hidup
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
Advertisement

Jadwal Bus KSPN Sinar Jaya dari Jogja ke Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Innalillahi, Direktur Rumah Sakit Indonesia Gugur Bersama Keluarganya Akibat Serangan Israel di Jalur Gaza
- Fakta Uang Tunai Rp2,8 Milliar dan Pistol Baretta di Rumah Topan Ginting, Anak Buah Bobby Nasution
- Tenggelam di Selat Bali, Ini Daftar Penumpang Kapal Tunu Pratama Jaya
- Hasil Kunjungan Presiden Prabowo: Indonesia dan Arab Saudi Sepakati Investasi Senilai Rp437 Triliun
- Presiden Prabowo Tunaikan Ibadah Umrah Saat Kunjungan ke Arab Saudi, Cium Hajar Aswad
- KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali: 4 Penumpang DItemukan Meninggal Dunia, 38 Orang Hilang
Advertisement
Advertisement