Advertisement
Proyek KA Bandara YIA Tinggal Ngecat Stasiun

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Pembangunan Kereta Api (KA) Yogyakarta International Airport (YIA) yang dibangun mulai dari Stasiun Kedundang ke Bandara YIA memasuki tahap akhir dengan jalur ganda.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan pembangunan fisik jalur KA Bandara YIA secara umum telah selesai dikerjakan, tinggal beberapa pekerjaan minor. Misalnya, pengecatan bangunan stasiun, pemenuhan fasilitas penumpang, ruang Kepala Stasiun, dan juga ticketing gate yang dilakukan secara simultan.
Advertisement
“Perlu kami sampaikan bahwa penerapan konstruksi Slab on Pile [SOP] ini merupakan yang pertama untuk jalur ganda KA dengan panjang 5,1 km. Sebelumnya kami telah menerapkan metode ini di KA Bandara Adi Soemarmo Solo yang sudah beroperasi untuk jalur tunggal,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (12/8/2021).
Kemenhub mulai membangun jalur ganda KA Bandara YIA pada Desember 2019, yang terdiri dari 2 segmen, yaitu segmen peningkatan jalur eksisting di wilayah Stasiun Kedundang sepanjang 1 Km dan penambahan jalur baru ke arah Stasiun Bandara YIA sepanjang 5,4 Km.
Selain itu proyek ini mencakup tiga pengerjaan utama, yaitu konstruksi jalur sepanjang 5,1 km yang merupakan elevated/layang termasuk di dalamnya 16 unit konstruksi jembatan dan 300 m merupakan at grade, pembangunan stasiun Kedundang dan emplasemen Stasiun Bandara YIA, lalu fasilitas operasi seperti persinyalan dan telekomunikasi. Khusus untuk bangunan Stasiun Bandara dan overcapping dikerjakan oleh PT Angkasa Pura I.
Baca juga: KA Bandara YIA Ditarget Beroperasi 17 Agustus 2021
Zulfikri mengatakan bahwa konstruksi SOP merupakan sistem pondasi yang ditumpu oleh sistem kelompok tiang pancang dan diikat oleh pile cap (capping beam) yang digunakan untuk menahan dan meneruskan beban dari struktur atas ke dalam tanah yang mempunyai daya dukung untuk menahannya. Jadi sistem pondasi tidak menggunakan tanah urugan, pengerasan atau beton, tapi dengan beberapa tiang pancang.
Pemilihan konstruksi SOP ini, lanjutnya, dengan mempertimbangkan kondisi trase, misalnya tanah berair dan sering banjir saat musim hujan atau pada rawa-rawa.
“Melihat kondisi trase ke arah Bandara yang sebagian tanah sawah yang cenderung tergenang air, maka penerepan SOP ini menjadi pilihan tepat karena memiliki beberapa kelebihan antara lain waktu konstruksi yang lebih cepat, mudah dikerjakan, mutu konstruksi lebih terjamin karena precast pabrikan, pembebasan tanah yang tidak terlalu lebar, dan tidak menggangu saluran drainase atau irigasi," lanjutnya.
Proyek Kereta Api Bandara ini adalah salah satu Proyek Strategis Nasional yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi dengan total anggaran mencapai Rp1,1 triliun yang bersumber dari APBN. Anggaran besar ini masuk di dalam DIPA Direktorat Jenderal Perkeretaapian mulai 2019, secara multiyears atau tahun jamak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ketua Komisi VI DPR Tegur Trans7 soal Tayangan Kiai Lirboyo
- Ragunan Buka Sampai Malam, Penerangan dan Mobil Angkutan Ditambah
- Sejumlah Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Hari Ini
- Kata Menaker Yassierli soal Isu Bantuan Subsidi Upah Tahap Dua
- Polisi Sebut KKB Kembali Bakar Gedung Sekolah di Kiwirok
Advertisement

Tersangka Korupsi Bandwidth Sleman Tetap Terima Gaji, Bahkan Naik
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Kekurangan Zat Besi Bisa Bikin Lemas saat Olahraga, Ini Penjelasannya
- Wali Kota Jogja dan BPD DIY Salurkan Bantuan Rumah Tak Layak Huni
- Pemerintah Siapkan Modifikasi Cuaca untuk Cegah Kebakaran Hutan
- Tren Penyakit Ispa di Gunungkidul Meningkat Saat Masa Pancaroba
- Pamungkas Guncang Panggung JNM Lewat Konser Mini Solitaire
- 194 Rekening Penerima Bansos di Bantul Diblokir karena Judi Online
- Pra Peradilan Ditolak, Kejagung Pastikan Proses Hukum Nadiem Sah
Advertisement
Advertisement