Advertisement
Menko Muhadjir Ingatkan Pemda Tak Menumpuk Vaksin di Gudang

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendorong pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota memaksimalkan vaksinasi Covid-19 di daerah masing-masing dan tidak menumpuk vaksin di gudang.
"Stok yang ada habiskan untuk vaksinasi tahap satu sesuai dengan perintah Bapak Presiden," kata Menteri Muhadjir dalam kunjungannya Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Instalasi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Kota Balikpapan, Senin (26/7).
Advertisement
BACA JUGA : Covid-19 Varian Delta Sudah Menyebar di Kulonprogo, Ini Tanda-tandanya
Muhadjir menegaskan tidak boleh ada vaksin yang tertahan dengan alasan untuk tahap kedua. Untuk vaksin Sinovac, setiap orang harus mendapat dua kali suntikan vaksin dalam rentang waktu 14 hari agar efek kekebalan bisa maksimal. Namun, vaksin tahap pertama juga sudah efektif meningkatkan daya tahan tubuh penerimanya.
"Saat ini kami sudah memberikan vaksinasi tahap pertama bagi 21,3 persen jiwa penduduk Balikpapan dan 10 persen untuk tahap kedua," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Balikpapan dr. Andi Sri Juliarty pada kesempatan yang sama.
Dengan jumlah penduduk mencapai 688.000 orang, kata dia, berarti tidak kurang dari 136.000 orang yang divaksin di daerah ini sejak vaksinasi pertama kali pada tanggal 29 Januari 2021.
Dia menjelaskan bahwa vaksinasi kini tidak hanya oleh Dinas Kesehatan, tetapi juga oleh TNI, Polri, dan instansi lain yang berkompeten.
"Kecepatan vaksinasi tergantung pada pasokan vaksin. Pada hari Selasa (27/7) vaksin di Dinkes sudah habis untuk vaksinasi massal di Dome," kata Kadinkes Juliarty menjelaskan.
Dijelaskan pula bahwa vaksinasi tersebut merupakan pemberian dosis kedua bagi 610 orang.
BACA JUGA : Mahfud MD Mengaku Pemerintah Kewalahan Hadapi Varian Delta
Dalam kunjungannya, Menko Muhadjir juga mengecek ketersediaan obat-obatan di gudang obat dan Puskesmas Sepinggan Baru. Dalam pengecekannya itu, dia mendapatkan laporan, jumlah obat antivirus Covid-19 Oseltamivir tinggal 80 tablet, dan Fapivirapir tinggal 300 tablet.
Oleh karena itu, Menteri Muhadjir akan melaporkan masalah kurangnya obat tersebut ke pusat supaya segera ada kepastian pasokan tambahan.
Menurut dia, saat ini kebutuhan obat antivirus itu menjadi hal yang sangat penting bagi mereka yang terpapar Covid-19, baik mereka yang tanpa gejala, gejala ringan, maupun gejala berat.
Obat menjadi makin penting karena mereka yang tanpa gejala (OTG) atau bergejala ringan harus menjalani isolasi mandiri di rumah.
BACA JUGA : Studi: Varian Delta 46% Lebih Berisiko Timbulkan Reinfeksi
Agar keadaannya tidak memburuk, OTG atau yang bergejala ringan juga harus minum obat antivirus tersebut ditambah vitamin.
"Walau tadi Bu Kadinkes juga menyampaikan ada dana dari APBD yang disisihkan untuk menyediakan obat Covid-19 di puskesmas, jumlahnya terbatas," demikian Menko PMK Muhadjir Effendy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 123,1 Juta Bidang Tanah Terdaftar Lewat PTSL
- Tanggapan Puteri Komarudin Soal Isu Gantikan Dito Ariotedjo Sebagai Menpora
- 66 Pekerja Migran Dideportasi dari Malaysia, Diduga Korban TPPO
- KUR Perumahan Bakal Disalurkan Tahun Ini
- Empat Pelaku Perusakan Kantor Polres dan Polsek di Jakarta Timur Dibawah Umur
Advertisement

Dugaan Penipuan Perusahaan di Bantul, Korban Mengaku Diperdaya Omongan Terdakwa
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Calon-Calon PM Jepang Pengganti Shigeru Ishiba, dari LDP hingga Partai Oposisi
- Gunung Marapi Kembali Meletus, Jarak Aman 3 Km dari Puncak
- Nama-nama Calon Hakim Agung yang Mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan di DPR
- Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Mengalami Kecelakaan di Tol Padang
- FDA Amerika Serikat Sebut Udang Indonesia Berbahaya, Pakar: Aman Dikonsumsi
- Pontjo Sutowo Kembali Gugat Pemerintah Terkait Hotel Sultan
- Ungkap Aktor Utama Kerusuhan di Indonesia, Polisi Gandeng TNI dan BIN
Advertisement
Advertisement