Advertisement
WHO Sebut Pandemi Covid-19 Bisa Berhenti Tahun Depan Jika....
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan dunia dapat mengendalikan Covid-19 pada tahun depan "jika kita benar-benar beruntung,"
Optimisme itu datang bahkan ketika varian delta menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.
Advertisement
"Saya ingin mengatakan itu akan berakhir tahun ini, tetapi saya benar-benar tidak berpikir demikian," Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO dilansir dari CNBC "
Jika kita benar-benar beruntung, kita akan mengendalikannya tahun depan." Tambahnya.
Pandemi bisa berakhir lebih cepat jika negara-negara memastikan vaksin didistribusikan secara merata ke negara-negara miskin, mempraktikkan jarak sosial dan mendanai rumah sakit secara memadai, menurut Ryan,
Negara-negara dengan tingkat vaksinasi tinggi dapat melihat pandemi berakhir lebih cepat bagi mereka, katanya, mengkritik para pemimpin dunia karena tidak membagikan stok vaksin mereka sebanyak yang mereka bisa dengan negara-negara miskin.
Baca juga: 28 Warga Gunungkidul Meninggal karena Covid-19, 7 Diantaranya saat Isoman di Rumah
Banyak bagian dunia masih mengalami peningkatan kasus, kata Van Kerkhove. "Dalam tujuh hari terakhir, di tingkat global, ada 11,5% kasus dan ada peningkatan 1% kematian."
Dalam seminggu terakhir, banyak wilayah di dunia mengalami peningkatan kasus. Eropa mengalami peningkatan hampir 21%, Asia Tenggara mengalami peningkatan 16,5%, wilayah Pasifik Barat mengalami peningkatan sekitar 30%, dan wilayah Mediterania Timur mencatat peningkatan kasus sebesar 15%.
Kematian akibat Covid juga meningkat di empat dari enam wilayah WHO dalam tujuh hari terakhir. Pasifik Barat mengalami peningkatan kematian 10%, Asia Tenggara mengalami peningkatan 12%, Mediterania Timur mengalami peningkatan 4%, dan kawasan Afrika masih menderita lonjakan penularan baru-baru ini.
Pejabat agensi itu juga mengatakan bahwa sementara para ahli telah melihat infeksi Covid yang melewati perlindungan vaksin, kasus-kasus itu hampir selalu ringan.
Varian baru yang bisa menyebabkan lonjakan kasus terobosan masih menjadi kemungkinan. "Varian delta tidak akan menjadi varian terakhir dari kekhawatiran yang Anda dengar kami bicarakan," kata Van Kerkhove.
"Semua yang Anda lakukan dalam pandemi baik meningkatkan atau menurunkan risiko, tidak ada risiko nol, ini tentang meminimalkan risiko," kata Ryan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Dalam Gugatan di MK Kubu AMIN dan Ganjar Permasalahkan TPS di Sleman, Begini Penjelasan KPU
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Tok, Paripurna DPR Akhirnya Setujui RUU Desa Jadi Undang-Undang
- Aksi Teror Marak di Dunia, Polri Antisipasi Serangan Terorisme Saat Lebaran 2024
- Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak
- Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Terbukti Melanggar Kode Etik
- Masjid Agung Kota Bogor Diresmikan, Begini Kemegahannya
- Daop 2 Siapkan 24 Lokomotif-244 Kereta untuk Angkutan Lebaran 2024
Advertisement
Advertisement