Advertisement
Jokowi Larang Menteri Keluar Negeri Tanpa Keperluan Khusus

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Presiden Joko Widodo memberikan arahan tegas kepada seluruh jajarannya di Kabinet Indonesia Maju agar memiliki rasa kepekaan sosial dalam suasana pandemi ini.
Imbauan Kepala Negara itu itu disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo pada hari ini, Jumat (16/7/2021) menggelar rapat terbatas yang juga membahas perkembangan terkini penanganan pandemi Covid-19 dengan jajaran Kabinet Indonesia Maju.
Advertisement
Pramono menjelaskan bahwa Jokowi menilai para pemimpin harus memiliki kepekaan sosial dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Baca juga: Untuk Atasi Varian Delta, Peneliti Sarankan Suntikan Ketiga Vaksin Sinovac
"Presiden telah menegaskan bahwa dalam PPKM Darurat ini tentunya sense of crisis seluruh kementerian/lembaga, para pemimpin itu harus ada," ujarnya dalam keterangan pers yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (16/7/2021).
Terkait hal tersebut, Presiden melarang seluruh menteri maupun kepala lembaga untuk bepergian ke luar negeri jika tidak ada hal yang bersifat khusus serta tanpa ada izin dari Presiden.
"Yang boleh bepergian ke luar negeri hanya Menteri Luar Negeri karena memang sesuai dengan bidang tugasnya. Yang lainnya, kalau ada hal yang bersifat khusus harus mendapatkan izin secara langsung dari Bapak Presiden," tegas Pramono.
Baca juga: Muhadjir Effendy: PPKM Darurat Diperpanjang Hingga Akhir Juli
Adapun pada hari ini, Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan jumlah tambahan pasien Covid-19 baru mencapai 54.000 kasus. Dengan begitu, total angka terkonfirmasi positif virus Corona mencapai 2.780.803 orang.
Pada hari ini, Satgas melaporkan penambahan kasus sembuh harian yakni 28.079 kasus sehingga total pasien yang telah sembuh dari Covid-19 mencapai 2.204.491 per hari ini.
Pada saat yang sama, jumlah pasien yang meninggak karena Covid-19 mencapai 1.205 kasus sehingga totalnya menjadi 71.397 kasus. Ini menjadi rekor penambahan kasus kematian akibat wabah ini sejak awal pandemi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
- Nawawi Ditunjuk Jadi Ketua, Insan KPK Mendukung Penuh
Advertisement

Ade Armando Singgung Politik Dinasti Jogja, Ini Respons PSI DIY
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi, Luncurkan Abu Vulkanik 1,5 Kilometer
- Surat Edaran Lengkap Kewaspadaan Mycoplasma Pneumonia, Ini Link untuk Mendownload
- Serangan Israel, Instalasi PBB Menampung 1 Juta Orang di Gaza
- Erupsi, Gunung Marapi Mengeluarkan Batu dan Pasir
- Selain Gunung Marapi, Gunung Anak Krakatau dan Gunung Ili Lewotolok Ikut Erupsi
- Gempa Berkekuatan Magnitudo 7,4 Landa Melonguane, Sulawesi Utara
- Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Pagi Ini
Advertisement
Advertisement