Advertisement
Data Pasien Sembuh Harus Dikelola untuk Kebutuhan Plasma Konvalesen

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Fraksi PDIP DPRD DIY menyarankan kepada Pemda DIY untuk mengelola data pasien sembuh dengan baik untuk mengkampanyekan donor plasma bagi pasien Covid-19.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DIY Dwi Wahyu RB mengatakan saat ini kebutuhan plasma konvalesen terus meningkat seiring melonjaknya pasien positif Covid-19. Sedangkan stok plasma tersebut sangat terbatas karena hanya bisa didapatkan dari pasien yang sudah sembuh dari Covid-19.
Advertisement
BACA JUGA : Permintaan Plasma Konvalesen di PMI Jogja Capai Ratusan Per Hari
“Kominfo perlu membuat sistem data pasien sembuh, agar yang sudah terpapar dan sembuh itu masuk data. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan plasma darah konvaselen yang hanya bisa didapat dari mantan pasien Covid-19,” katanya Minggu (11/7/2021).
Ia menambahkan Dinkes DIY harus bekerja sama dengan PMI kabupaten dan kota untuk memberikan ruang kepada masyarakat agar bersedia mendonorkan plasma darah karena sangat dibutuhkan.
“Ini belum banyak dikampanyekan padahal dari sisi penelitian plasma darah mampu mengobati Covid-19. Update data masyarakat yang terpapar dan tingkat kesembuhan harus dilakukan serta mensosialisasikannya agar mau melakukan donor plasma,” katanya.
Dwi juga menyinggung soal Kementerian Keuangan melalui surat Ditjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu, yang ditujukan kepada Gubernur DIY up Sekda DIY, bernomor S121/PK/2021 tertanggal 10 Juli 2021, perihal penggunaan Dana Keistimewaan DIY untuk Penanganan Covid-19 DIY.
BACA JUGA : Permintaan Plasma Darah Konvalesen Meningkat
Menurutnya harus dilakukan pembahasan dengan segera pada perubahan anggaran danais di Agustus 2021. Kebutuhan untuk menggaji relawan dan nakes yang sebelumnya tidak bisa menggunakan danais, maka di Peraturan Menteri Keuangan seharusnya ditegaskan bisa menggunakan danais. Sehingga melalui danais tersebut bisa untuk penambahan SDM baru tenaga kesehatan dan relawan dalam mendukung penanganan Covid-19 .
“Selain pembangunan RS Darurat atau selter juga perlu mengalokasikan anggaran untuk membantu warga masyarakat yang tengah terpapar covid-19 dan melakukan isolasi mandiri. Termasuk untuk antisipasi kebutuhan oksigen,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
Advertisement
Advertisement