Advertisement
Meski Ada PPKM, Menparekraf Sebut Pariwisata Bisa Bangkit Jika Protokol Kesehatan Dipatuhi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno naik andong dalam kegiatan Sosialisasi Anugerah Desa Wisata Indonesia Tahun 2021 di Balkondes Candirejo, Borobudur, Jumat (4/6/2021). - Harian Jogja - Nina Atmasari
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG - Pandemi Covid-19 masih melanda dan banyak aktivitas dihentikan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa di tengah pandemi COVID-19 saat ini sektor pariwisata bisa bangkit jika semua pihak mematuhi protokol kesehatan.
"Semua kegiatan kita mengacu pada PPKM skala mikro dan kita hanya bisa bangkit jika mematuhi prokes," katanya usai menghadiri pelatihan usaha pariwisata berbasis klaster di destinasi super prioritas Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (23/6/2021).
Advertisement
Pelatihan usaha pariwisata yang diselenggarakan di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Tuksongo ini diikuti sebanyak 61 pemilik homestay di kawasan Borobudur.
Baca juga: Mulai 24 Juni, Taman Impian Jaya Ancol Ditutup Sementara
Sandiaga menuturkan kegiatan Kemenparekaf selalu mengacu kepada zonasi dan koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan satgas setempat.
Ia menilai pelatihan ini sangat penting bagi pengelola homestay karena bukan hanya membangun fisik tetapi juga membangun kemampuan masyarakat untuk mengelola keterampilan masyarakat untuk menggunakan bukan hanya aspek digital dan online tetapi juga aspek menciptakan konten-konten kreatif untuk mempromosikan.
"Saya yakin dengan pelatihan-pelatihan seperti ini merupakan program yang tepat sasaran dan memberikan bantuan kepada masyarakat yg membutuhkan. Ini bagian dari program parekraf berkeadilan," katanya.
Baca juga: Objek Wisata di Gunungkidul Diminta Ditutup Sabtu-Minggu
Terkait dengan harga sewa homestay Menparekraf memberikan instruksi jangan perang harga, pokoknya jangan bersaing. Sesama pengelola homestay adalah teman untuk membangkitkan pariwisata.
"Sepakati harga yang pantas dan patuhi bersama. Yang kita perlombakan adalah kualitas dari layanannya, jadi jangan sampai kita banting-bantingan harga ini akan mematikan usaha atau berlomba-lomba menaikkan harga juga tidak baik. Jangan seperti itu, biarkan sesuai dengan standar yang sudah disepakati," katanya.
Ia berharap kebangkitan pariwisata ada di desa-desa wisata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
Advertisement
Polres Bantul Terjunkan 345 Personel Amankan Nataru 20252026
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Beregu Putra Raih Emas Pertama untuk Pencak Silat
- Google Integrasikan AI Gemini ke Translate, Terjemahan Lebih Natural
- Simulasi Embarkasi Haji Kulonprogo Ungkap Kendala Parkir dan X-Ray
- Egy Maulana Vikri Umumkan Kelahiran Anak Pertama, Baby Elara
- Face Recognition Gate Dipakai 3 Juta Penumpang Kereta di Jakarta
- AC Milan Ditahan Sassuolo 2-2, Puncak Klasemen Tetap Aman
- Berkah Harga Cabai, Petani Kulonprogo Untung Bersih Rp60 Juta
Advertisement
Advertisement




