Advertisement
Ini Bantahan Moeldoko soal Rumor Dana Haji Dipakai Pemerintah
Jemaah haji kloter pertama DKI Jakarta dipeluk anggota keluarganya saat tiba di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (7/9/2017). - Antara/Yulius Satria Wijaya
Advertisement
Harianjogja.com, MATARAM - Isu dana haji digunakan pemerintah bergulir beberapa hari terakhir. Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko membantahnya.
Moeldoko menegaskan informasi dana calon haji Indonesia telah dipakai oleh Pemerintah untuk membiayai pembangunan infrastruktur sebagai hal yang menyesatkan.
Advertisement
"Tidak ada seperti itu. Isu itu menyesatkan," kata Moeldoko di Mataram, Selasa (8/6/2021).
Ditegaskan oleh Moeldoko saat ini setoran dana calon haji yang dikelola Pemerintah masih tersimpan aman.
"Saya sudah berbicara dengan Pak Anggito [Abimanyu, Kepala Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji] bahwa uangnya aman," kata Moeldoko.
Di sisi lain, pemberangkatan jemaah calon haji belum bisa dilakukan tahun ini karena secara global masih dalam situasi pandemi Covid-19.
"Tidak bisa dipaksakan untuk berangkatkan calon haji ke Tanah Suci karena faktor keselamatan jemaah yang menjadi pertimbangan utama. Semua negara juga menghadapi persoalan yang sama, atau bukan hanya Indonesia," ucap mantan Panglima TNI itu.
Menurut Moeldoko, kebijakan pemberangkatan jemaah calon haji sangat berkaitan dengan kebijakan pemerintah Arab Saudi.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia tidak mungkin menerbitkan kebijakan yang akan merugikan kepentingan bangsa dan negara, terlebih bertujuan menghalang-halangi rakyatnya menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.
"Jadi, tidak benar ada dana calon haji yang dipakai untuk ini itu. Kalau ada isu macam-macam, itu sudah menyesatkan," katanya lagi kepada wartawan.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu membantah dana ibadah haji untuk pembangunan infrastruktur.
"Justru dana kelolaan haji itu diinvestasikan berisiko kecil. Jadi, tidak ada [dialokasikan ke pembiayaan infrastruktur]," kata Anggito dalam diskusi virtual bertajuk Dana Haji Aman.
Anggito menerangkan bahwa alokasi investasi ditujukan pada penanaman modal dengan profil risiko low to moderate.
Sebanyak 90 persen dana dialokasikan investasi berbentuk surat berharga syariah negara dan sukuk koorporasi.
"Tentu masih ada investasi-investasi lain yang semua profil risikonya adalah low to moderate," tegasnya.
Anggito mempersilakan masyarakat menonton akun YouTube resmi BPKH yang menjelaskan secara terperinci terkait dengan investasi pengelolaan dana haji.
Ia meminta masyarakat mengecek laporan keuangan BPKH yang tersedia di laman resmi.
"Silakan diunduh dan dibaca secara cermat, hati-hati, supaya kita bicara fakta dan data," kata Anggito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Joni 15 Tahun Jadi Honorer, Kini Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dortmund Ditahan Freiburg 1-1, Bellingham Kartu Merah
- Polisi Tangkap Debt Collector Aniaya Pengendara di Depok
- KSPN Malioboro-Parangtritis Beroperasi Senin, Tarif Rp12.000
- Jadwal KRL Solo-Jogja Senin 15 Desember 2025, Tarif Rp8.000
- DAMRI Layani Rute Bandara YIA ke Kota Jogja dan Sleman
- Penalti Kane Selamatkan Bayern dari Kekalahan Lawan Mainz
- Inter Tekuk Genoa 2-1, Nerazzurri Puncaki Liga Italia
Advertisement
Advertisement




