Advertisement
Hasil Mudik Lebaran, Keterisian Bed RS di Sejumlah Daerah Naik Termasuk Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Sejumlah daerah yang menjadi lokasi tujuan mudik pada libur Lebaran beberapa waktu lalu mulai menerima dampak penyebaran Covid-19.
Pasca libur Lebaran Idulfitri keterisian tempat tidur di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 mengalami kenaikan, termasuk RS di DIY.
Advertisement
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat terus patuh protokol kesehatan. Kenaikan keterisian tempat tidur ini paling banyak di 5 wilayah, yaitu DKI Jakarta naik 23,7 persen, Jawa Barat naik 20,3 persen, Jawa Tengah naik 23,13 persen, Banten naik 21,2 persen dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) naik 18,18 persen.
Ketua Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Hery Trianto mengatakan kenaikan keterisian tempat tidur RS rujukan Covid-19 hampir di semua provinsi tujuan mudik. “Kenaikan ini hampir di semua provinsi di Jawa, di daerah tujuan mudik. Dan juga di daerah Sumatra. Kenaikannya memang bervariasi. Tetapi sebenarnya sebelum lebaran kemarin keterisian rumah sakit kita ini berada di titik terendah di 30-35 persen,” kata Hery dalma keterangannya, Senin (31/5/2021).
BACA JUGA: Fadli Zon Positif Covid-19 Meski Telah Divaksin, Sejumlah Politisi Prihatin
Kenaikan keterisian tempat tidur di RS rujukan Covid-19 ini, Hery pun mengingatkan ini adalah alarm yang sangat keras akibat dari masyarakat yang tetap melaksanakan mudik meskipun telah dilarang.
“Dengan terjadinya kenaikan ini, secara keseluruhan sebenarnya masih bisa diantisipasi. Kendati demikian ini adalah alarm yang sangat keras bagi kita semua bahwa apa yang terjadi dalam dua minggu terakhir ini kita sedang menuai hasilnya,” ujarnya.
Meskipun, RS rujukan Covid-19 saat ini masih bisa menampung pasien positif. Namun, Hery menegaskan pemerintah telah menyiapkan skenario jika terjadi kenaikan kasus yang eksponensial.
“Kalau sejauh ini, jika melihat rasio keterisiannya, rumah sakit masih bisa menampung, cukup memadahi. Namun begitu, pemerintah juga menyiapkan sejumlah skenario jika terjadi kenaikan yang eksponensial,” katanya.
Apalagi, kata Hery, dalam dua hari terakhir terjadi kenaikan kasus aktif lebih dari 3.000 orang. Sehingga 25 persen diantaranya memerlukan perawatan.
“Dalam dua hari ini, juga jika diperhatikan kasus aktif kita naik lebih 3.000 kasus. Nah dari situ, 25 persen diantaranya itu memerlukan ruang perawatan. Jadi bisa dihitung sekitar 750 tempat tidur diperlukan dalam dua hari terakhir ini," tuturnya.
“Dengan kasus aktif kita per kemarin 101.000 ya, mereka yang kemudian dirawat itu sekitar 25.000, maka ini perlu kita perhatikan. Karena kapasitas rumah sakit kita, tempat tidur itu ada sekitar 93.000 yang kemungkinan ini kita harus siapkan risikonya dalam beberapa minggu kedepan,” kata Hery.
Artikel ini telah tayang di yogya.inews.id dengan judul "RS Penuh Pasien Covid-19 Termasuk di DIY, Satgas Minta Masyarakat Waspada".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : iNews.id
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
- Nawawi Ditunjuk Jadi Ketua, Insan KPK Mendukung Penuh
Advertisement

Bacok Pengendara Motor di Jalan, Remaja di Bantul Dicokok Polisi
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Penumpang Semua Moda Transportasi Meningkat di Oktober 2023, Ini Penyebabnya
- Dituding Pernah Coba Hentikan Kasus Setnov soal E-KTP, Istana Keprisedenan Membantah!
- Penyidik Didorong Berani Menahan Firli Bahuri
- PA 212 Gelar Aksi di Monas Besok, Estimasi Diikuti 3 Juta Orang
- Kirim Kapal Bantu Rumah Sakit ke Gaza, Prabowo Dekati Menhan Mesir
- Setelah Diperiksa 10 Jam, Firli Bahuri Temui Wartawan
- Firli Bahuri Tidak Ditahan, Penyidik Gabungan: Belum Diperlukan
Advertisement
Advertisement