Advertisement
Dinkes Tegaskan Vaksin AstraZeneca untuk Bali Tak Disetop Kemenkes
Advertisement
Harianjogja.com, BALI - dr Ketut Suarjaya selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali memastikan semua vaksin AstraZeneca yang sudah dikirim pusat untuk masyarakat di Pulau Dewata itu tidak termasuk batch vaksin yang dihentikan distribusi dan penggunaannya oleh Kementerian Kesehatan.
"Vaksin AstraZeneca yang pernah diterima Provinsi Bali memiliki nomor batch CTMAV514, CTMAV516, CTMAV539 dan CTMAV544," kata Suarjaya di Denpasar, Minggu (16/5/2021) malam.
Advertisement
Sedangkan Kementerian Kesehatan menghentikan sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca dengan batch CTMAV547 berjumlah 448.480 dosis untuk keperluan pengujian toksisitas dan sterilitas yang kini dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Menurut Suarjaya, di Bali vaksin COVID-19 AstraZeneca telah diterima sejak pelaksanaan vaksinasi untuk di tiga kawasan Zona Hijau (Ubud-Kabupaten Gianyar, Sanur-Kota Denpasar dan Nusa Dua-Kabupaten Badung).
Vaksinasi COVID-19 untuk tiga kawasan zona hijau di Bali tersebut sudah dimulai serentak sejak 22 Maret 2021.
Baca juga: Jumlah Kendaraan Luar Kota Masuk Jogja Berkurang
Pemerintah pusat sebelumnya untuk mendukung penyediaan vaksin COVID-19 di tiga kawasan Zona Hijau itu sebanyak 170.487 dosis yang terbagi dalam 47.045 dosis untuk wilayah Ubud, 87.715 untuk Nusa Dua dan 35.727 dosis untuk wilayah Sanur.
Terkait dengan keluhan yang dirasakan masyarakat setelah menerima suntikan vaksin AstraZeneca, kata Suarjaya, mayoritas itu berupa demam hingga sakit kepala.
Awal Mei 2021, Bali juga telah menerima sekitar 501 ribu dosis vaksin jenis AstraZeneca, yang diperuntukkan sebanyak 1.000 dosis untuk TNI dan 500 ribu dosis untuk masyarakat umum yang tersebar di sembilan kabupaten/kota.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi seperti yang dilansir melalui akun resmi Kemenkes, Sehat Negeriku, mengatakan penghentian sementara distribusi vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 sebagai bentuk kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini.
Masyarakat Tenang
Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak termakan oleh hoaks yang beredar. Selain itu, masyarakat diharapkan selalu mengakses informasi dari sumber terpercaya.
Dalam keterangan itu disebutkan bahwa tidak semua batch vaksin AstraZeneca dihentikan distribusi dan penggunaannya. Hanya Batch CTMAV547 yang dihentikan sementara sambil menunggu hasil investigasi dan pengujian dari BPOM yang kemungkinan memerlukan waktu satu hingga dua pekan.
Batch CTMAV547 saat ini berjumlah 448.480 dosis dan merupakan bagian dari 3.852.000 dosis AstraZeneca yang diterima Indonesia pada 26 April 2021 melalui skema Covax Facility/WHO.
"Penggunaan vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan dikarenakan vaksinasi COVID-19 membawa manfaat lebih besar," kata Siti Nadia.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Penyair Joko Pinurbo Wafat, Jenazah Disemayamkan di PUKJ Bantul
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
- Mobil Mewah Harvey Moeis Disita Kejagung, Kali Ini Ferrari dan Mercy
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Tak Terima Ditegur, Dua WNA Amerika Ini Diduga Aniaya Pecalang di Bali
- Baru Syuting Reality Show, 31 Artis dan Kru Asal Korsel Ini Justru Diperiksa Imigrasi Bali
Advertisement
Advertisement