Advertisement
KRI Nanggala 402 Tenggelam, Ibu Serda Eko Baru Tahu Anaknya Bekerja di Kapal Selam

Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN – Keluarga Serda Eko Prasetyo, 33, satu di antara 53 awak kapal selam KRI Nanggala 402, berusaha tegar dengan terjadinya musibah kapal tersebut.
Ibunda dan adik Serda Eko Prasetyo saat ditemui di kediaman mereka di Dukuh/Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari, Senin (26/4/2021) mengatakan bahwa Eko sangat mencintai keluarganya. Setiap kali berangkat bertugas, dia rajin meminta doa restu orangtua.
Advertisement
Dengan tegar, ibunda Eko, Jariyah, 63, dan adik Eko, Miftahul Jannah, 30, menceritakan sosok pria yang mereka banggakan.
Baca juga: Pelajaran dari Tragedi KRI Nanggala, Pengamat: Saatnya Fokus Modernisasi Alutsista
Jariyah mengatakan, bahwa selama ini intensif berkomunikasi dengan putra pertamanya tersebut melalui ponsel Miftahul lantaran Jariyah tak punya ponsel.
Sejak kecil Eko sudah terbiasa meminta izin atau berpamitan kepada kedua orangtuanya Slamet Sarwono-Jariyah ketika hendak pergi. Kebiaaan itu tertanam hingga Eko bertugas sebagai prajurit TNI Angkatan Laut (AL).
Setiap akhir pekan atau ketika akan bertugas, Eko berkomunikasi melalui ponsel dengan Jariyah. Komunikasi kali terakhir pada Minggu.
Baca juga: Berkomentar Buruk tentang Tenggelamnya KRI Nanggala-402, Polisi Kalasan Terancam Pidana
“Saya doakan saja tetap selamat. Saya juga sampaikan kalau bisa Lebaran nanti bisa bakdan sama emak [Jariyah],” kata Jariyah.
Setahun Tak Bertemu
Keinginan bisa berjumpa lagi dengan Eko itu disampaikan Jariyah menyusul sudah hampir setahun tak bertemu langsung. Kali terakhir, Eko mengunjungi ibunya di Klaten pada 26 Juli 2020.
Jariyah mengatakan, selama ini dia hanya mengetahui jika Eko bertugas pada kapal biasa. Dia baru tahu jika sang putra sulung bertugas sebagai awak kapal selam setelah ada pemberitaan KRI Nanggala 402 tenggelam dan Eko menjadi salah satu awak kapal.
“Tahunya bertugas pada kapal biasa yang ada layarnya itu. Tidak tahunya pada kapal selam,” tukasnya.
Eko lahir di Jakarta dan sempat tinggal di Klaten saat masih balita sebelum menetap dan tumbuh dewasa di Kebumen. Dia lulus dari SMK Pelayaran Kebumen dan mulai bertugas sebagai prajurit TNI AL sejak 2008.
Jariyah mengatakan putranya memiliki keinginan kuat untuk menjadi abdi negara. Selepas lulus SMK, Eko rajin mengikuti tes menjadi anggota TNI serta polri hingga akhirnya bisa diterima menjadi prajurit TNI AL.
Anak Rumahan
Sedari kecil putranya itu lebih banyak beraktivitas di rumah. Ketika pergi, Eko meminta izin kepada ibunya dan kerap mengajak teman.
Jariyah pun sempat tak percaya ketika Eko bisa menjadi prajurit TNI AL dan kali pertama bertugas di Ternate.
“Padahal anaknya tidak pernah keluar rumah kok tahu-tahu sudah jauh berada di Ternate,” kenang Jariyah.
Dia berharap putra sulungnya bisa segera ditemukan. Dia pun sudah ikhlas jika putranya benar-benar gugur saat bertugas sebagai prajurit TNI AL.
Miftahul Jannah, mengatakan kabar Eko menjadi salah satu awak kapal KRI Nanggala 402 dia terima dari istri Eko, Dewi Nuristanti, pada Kamis (22/4/2021) atau sehari setelah dinyatakan hilang kontak.
Miftahul lantas mengabarkan informasi itu kepada ibunya, Jariyah, dan ayahnya, Slamet. Hingga kini komunikasi dengan istri Eko masih terus dilakukan.
Eko selama ini bertugas di Surabaya dan tinggal di Bangkalan, Madura. Dia memiliki dua orang anak masing-masing berumur enam tahun dan tiga tahun. Dia menyatakan keluarga sudah ikhlas jika Eko gugur dalam tugas.
“Sebelum batas waktu 72 jam itu, kami masih berharap sangat besar, sampai tidak bisa tidur. Sekarang kami sudah ikhlas. Mas Eko gugur dalam tugas insyaallah syahid,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

Bagus Adi Prayogo, Korban Meninggal Kapal Tenggelam KKN-PPM UGM Dikenal Sosok Mahasiswa Berprestasi dan Peduli Lingkungan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Presiden Prabowo Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara
- Otoritas Iran Menyebut Korban Meninggal Akibat Serangan Israel Capai 935 Orang
- Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
- Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
- 3 Pejabat Kementerian PU Dinonaktifkan Seusai OTT KPK Terkait Suap Proyek di Sumut
- Nikita Mirzani Diborgol Saat Hadiri Sidang di PN Jaksel
- Baru Sesaat Bebas dari Lapas, Mantan Sekretaris MA Nurhadi Kembali Ditangkap KPK Terkait Pencucian Uang
Advertisement
Advertisement