Advertisement
Pemerintah Klaim Keseimbangan Ekonomi dan Kesehatan Sudah Bagus

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pentingnya keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Dia menilai keseimbangan antara keduanya saat ini sudah cukup bagus dan meminta seluruh pihak untuk terus menjaga kondisi ini.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers virtual, Senin (26/4/2021).
Advertisement
“Bapak Presiden juga mengingatkan bahwa keseimbangan yang sudah ada sekarang sudah bagus, keseimbangan dari sisi kesehatan dan sisi ekonominya,” kata Menkes seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden.
Menurutnya, saat ini indikator kasus Covid-19 di Indonesia mulai menurun sehingga angka kesehatan mulai menunjukkan laju positif. Kondisi ini disertai dengan mulai bergeliatnya perekonomian di dalam negeri.
“Pesan dari Bapak Presiden jangan diubah-ubah lagi, jangan diambil kebijakan, jangan sampai mengambil perilaku yang mengubah keseimbangan,” ujarnya.
Lebih lanjut, masyarakat diminta tetap menjaga keseimbangan ini dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, menerima vaksin Covid-19 serta menjalankan ketentuan pada pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.
Di sisi lain, Menkes meminta masyarakat tidak terlalu euforia menanggapi vaksinasi selama ini. Pasalnya, vaksin hanya meningkatkan imunitas tubuh dan potensi terinfeksi Covid-19 tetap ada.
Dia mengingatkan kejadian di India. Menurutnya, selain terdeteksi varian Covid-19 jenis baru yakni B117 dan mutasi lokal B1617, melonjaknya kasus di negara itu juga disebabkan mulai longgarnya penerapan protokol kesehatan.
Pemerintah telah menangguhkan pemberian visa kunjungan dan visa tinggal terbatas dari India. Indonesia juga menolak masuk orang asing yang memiliki sejarah 14 hari terakhir pernah di India.
Adapun, WNI dari India tetap diizinkan masuk ke Indonesia. Akan tetapi mereka diwajibkan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat dan pemeriksaan kesehatan termasuk menjalani karantina selama 14 hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement