Advertisement
Pandemi Bikin Sentimen Nasionalisme di Beberapa Negara Kian Marak

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pandemi Covid-19 membuat sejumlah negara menunjukkan sentimen nasionalisme semakin marak.
Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Mahendra Siregar mengatakan dalam sepuluh tahun terakhir hubungan dinamika tatanan dunia semakin dinamis dan penuh tantangan. Apaladi dalam 14 bulan terakhir pandemi menjadikan sentiment nasionalisme semakin jelas.
Advertisement
“Sentiment nasionalisme di beberapa negara semakin marak, termasuk dalam kondisi pengadaan dan distribusi vaksin di tingkat nasional, menjadikan suatu istilah baru yaitu vaccine nationalism,” katanya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Sabtu (10/4/2021).
Mahendra menyampaikan hal itu dalam acara Forum Debriefing Kepala Perwakilan Republik Indonesia yang digelar Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Psikologi dan Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia (FPSB UII) bersama Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia pada Jum’at (9/4/2021) secara virtual.
Forum ini merupakan wadah bagi Kementerian Luar Negeri dalam menyampaikan pertanggungjawaban publik bagi kepala perwakilan yang telah menyelesaikan masa baktinya di luar negeri. Sehingga publik bisa memperoleh informasi langsung mengenai pelaksanaan visi dan misi pemerintah Indonesia di wilayah akreditasi dalam melaksanakan hubungan bilateral ataupun multilateral.
Mahendra menambahkan kebijakan politik bebas aktif bilateral Indonesia juga semakin menguat, tanpa harus memihak pada kekuatan besar. “Politik bebas aktif Indonesia terbukti tetap relevan bahkan terlihat semakin efektif dan sangat kontekstual, merespon kondisi dan dinamika yang ada,” katanya.
Wakil Rektor Bidang pengembangan Akademik dan Riset UII Imam Djati Widodo dalam sambutannya mengatakan upaya Indonesia dalam menyuarakan kepentingan dan arah politik yang berbasis pada nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD 1945. Kehadiran Indonesia dalam dunia internasional merupakan sesuatu yang mutlak dan perlu dijaga semangat serta keberlanjutannya.
“UII menilai bahwa perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting dalam melakukan berbagai kajian keilmuan terkait politik luar negeri Indonesia sebagai kontribusi aktif bagi perkembangan negara,” ujarnya.
Ia menambahkan perguruan tinggi juga merupakan salah satu tonggak penting dalam menciptakan wawasan generasi muda yang tidak hanya memiliki jiwa nasionalisme dan semangat luhur Pancasila. Namun juga memiliki wawasan global yang akan membawa generasi muda semakin adaptif dan berkontribusi aktif.
“Tidak hanya level nasional, namun juga sebagai bagian masyarakat global,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Mantan Walkot Semarang Mbak Ita Bikin Lomba Masak Nasi Goreng, Hadiahnya dari Iuran PNS Bapenda
- Presiden Prabowo Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara
- Otoritas Iran Menyebut Korban Meninggal Akibat Serangan Israel Capai 935 Orang
- Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
- Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
- 3 Pejabat Kementerian PU Dinonaktifkan Seusai OTT KPK Terkait Suap Proyek di Sumut
- Nikita Mirzani Diborgol Saat Hadiri Sidang di PN Jaksel
Advertisement
Advertisement