Advertisement
Suplai Vaksin untuk Lansia di Daerah Tujuan Mudik Ditingkatkan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah berupaya meningkatkan suplai vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi para warga lanjut usia (lansia) terutama di daerah-daerah tujuan mudik Lebaran 2021.
"Pemerintah terus berusaha meningkatkan 'supply' [ketersediaan] vaksin melalui diplomasi yang baik maupun menyiapkan stok vaksin jangka panjang melalui pengadaan vaksin dalam negeri," kata Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dihubungi di Jakarta, Jumat (9/4/2021).
Advertisement
Ketersediaan vaksin itu penting untuk salah satunya menggenjot vaksinasi lansia di daerah-daerah tujuan mudik yang banyak populasi lansianya.
Menurut Wiku, sebagai populasi yang paling rentan mengalami kematian akibat Covid-19, pemerintah sangat memperhatikan terselesaikannya vaksinasi pada populasi lansia.
Baca juga: Vaksinasi Lansia di Jogja Belum Maksimal, Ini Kendalanya
Pada prinsipnya, setiap orang tidak hanya lansia harus menjaga kondisi tubuh untuk tetap sehat karena vaksin hanya diberikan untuk orang yang sehat.
Cara untuk menjaga tubuh agar tetap fit adalah dengan asupan gizi yang seimbang dan rutin berolahraga.
Menjaga tubuh tetap dalam kondisi optimal dan sehat juga bagian dari peran masyarakat untuk mendukung kesuksesan vaksinasi.
Pemerintah memprioritaskan vaksinasi Covid-19 pada warga lanjut usia atau lansia menjelang Lebaran 2021.
"Kami mempersiapkan khusus untuk Lebaran, karena Lebaran itu adalah saat dimana semua orang ingin bertemu orang tua, padahal itu yang sangat berbahaya dan bisa membuat fatal pada orang tua mereka," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja dengan DPR di Jakarta, Kamis (8/4/2021).
Baca juga: Masih Ada Perusahaan di Jogja Nunggak THR Tahun Lalu
Menkes mengatakan bahwa tingkat fatalitas Covid-19, yakni persentase jumlah orang yang meninggal dunia dari total orang yang dikonfirmasi terinfeksi virus corona di Indonesia sebesar 2,8 persen. Namun tingkat fatalitas penyakit itu pada orang berusia lanjut cenderung lebih tinggi.
"Khusus untuk lansia empat kali lipat lebih rentan wafatnya dibandingkan dengan non-lansia. Dari 1,5 juta orang yang terkena, hanya 10 persen yang lansia. Tapi dari 41.000 yang wafat, 50 persennya lansia," kata Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
- Kawasan Gunung Lawu Tak Masuk WKP Panas Bumi, Ini Alasannya
- Polisi Tetapkan Lisa Mariana sebagai Tersangka Pencemaran Nama Baik
Advertisement

Seorang Anak Meninggal Dunia Tertimpa Kentongan di Kedai Kopi
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- BLT Kesra Cair Besok, Cek Penerimanya di Sini!
- Status Sentra Salak Sleman Terancam Hilang, Produksinya Tak Berkembang
- PSM Makassar vs Arema FC: Duel Tim Terluka
- Pertumbuhan Pengguna dan Unduhan ChatGPT Mulai Melambat
- Microsoft Hadirkan Copilot Action, Agen AI Pengendali Sistem Suara
- Jonatan Christie Ukir Sejarah Tembus Final Denmark Open 2025
- Acara Amal Love Your W 2025 Dikecam, W Korea Minta Maaf
Advertisement
Advertisement