Advertisement
Masuk DPO, Terduga Teroris NF Akhirnya Menyerahkan Diri. Ini Kisahnya...

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Terduga teroris NF sempat masuk dalam daftar pencarian orang Detasemen Khusus 88 Antiteror. Namun kini pencariannya berakhir sudah karena ia telah menyerahkan diri.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol. Azis Andriansyah mengemukakan NF sudah menyerahkan diri ke Kepolisian.
Advertisement
Hal itu terjadi tidak lama setelah NF dinyatakan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Densus 88 dan wajahnya disebar ke sejumlah lokasi di Indonesia.
Penyerahan diri tersebut dilakukan NF pada Jumat (9/4/2021) dini hari. Berita lain menyebutkan NF menyerahkan diri pada Kamis. "Iya benar, dia sudah menyerahkan diri," tutur Aziz, Jumat (9/4/2021).
Baca juga: Geledah Rumah di Mantrijeron, Densus 88 Sita Barang-Barang Ini
Kendati demikian, Azis menolak memberikan penjelasan detail proses penyerahan diri NF. Menurut Azis, Mabes Polri akan memberikan penjelasan lengkap kepada wartawan.
"Nanti ya, sama Mabes Polri saja," katanya.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, NF yang berdomisili di Jakarta Selatan diketahui sebagai penerima program Bantuan Sosial Tunai (BST). Terakhir NF sempat mencairkan bantuan tersebut pada awal Februari 2021.
"Terakhir saya bertemu NF saat pembagian BST awal Februari," kata Ketua RT 03/RW04 Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Budianto di Jakarta Selatan, Kamis (8/4/2021).
Selain tercatat sebagai penerima BST senilai Rp300.000 per bulan, NF juga menerima bansos sembako. Keduanya merupakan rangkaian bantuan terkait dampak pandemi Covid-19.
Budianto memperkirakan secara kedudukan NF masih akan tercantum sebagai penerima BST, meski ia tidak mengetahui pasti kelanjutan pengambilan bantuan selanjutnya.
"Haknya dia tetap ada, tapi soal nanti dia mau ambil, saya tidak tahu juga, tapi bisa diwakili istrinya," katanya.
Saat ini, NF tidak tinggal lagi di RT03/RW04, Tanjung Barat, melainkan pindah ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Itu terjadi sekitar lima tahun lalu atau sejak pria berusia 36 tahun itu menikah.
NF pernah bekerja di sebuah perusahaan pembiayaan, namun akibat pandemi ia berhenti bekerja. NF kemudian sempat menjual ikan cupang hingga pernah menjual telur.
Sementara itu, lanjut Budianto, rumah NF kini dihuni paman dan bibinya. Sesekali NF mengunjungi rumah tersebut termasuk ke RT 03 untuk mengambil BST.
Baca juga: Vaksinasi Lansia di Jogja Belum Maksimal, Ini Kendalanya
Mengingat NF tidak tinggal di rumah itu, kata Budianto, belum ada laporan penggeledahan di rumah tersebut.
Budianto menilai selama ini NF tidak pernah menunjukkan gelagat aneh. Selama tinggal di kawasan Tanjung Barat, NF dikenal mudah bersosialisasi.
Sebelumnya, empat terduga teroris di wilayah Jakarta masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), Mereka adalah YI, AN, ARH dan NF. AN telah ditangkap oleh Tim Densus 88 Anti Teror.
Empat DPO tersebut terkait dengan empat terduga teroris yang telah lebih dulu ditangkap Densus 88 Antiteror di wilayah Condet (Jakarta Timur), Bekasi, dan Jakarta Barat pada akhir Maret 2021.
YI diketahui berdomisili di Jati Padang, Pasar Minggu. ARH berdomisili di Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Haji 2025, Arab Saudi Ingatkan Masyarakat Indonesia Tidak Menggunakan Visa Selain Visa Haji
- Korban Tewas dan Terluka Akibat Ledakan di Iran Bertambah
- India-Pakistan Memanas, Aksi Saling Tembak Terus Terjadi
- Ancaman Ledakan Bom di Mapolres Pacitan, Densus Disiagakan
- Dugaan Kecurangan UTBK-SNBT 2025, Begini Kata Panitia SNPMB
Advertisement

Rencana Wajib Pelampung di Kawasan Pantai DIY, Pemda Himpun Masukan Warga
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Jemaah Calon Haji Diminta Meningkatkan Pola Hidup Sehat Selama di Arab Saudi
- Viral Youtube Pribadi Wapres Gibran, Begini Penjelasan Wamensesneg Juri Ardiantoro
- Korban Tewas Ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee Iran Bertambah Jadi 25 Orang
- Bulog Klaim Telah Menyerap 1,5 Juta Ton Setara Beras dari Petani Lokal
- Dedi Mulyadi Hentikan Dana Hibah Yayasan Pendidikan, Diduga Banyak Diselewengkan
- Brando Susanto Meninggal Dunia di Halal Bihalal PDIP, Terjatuh Saat Memberikan Sambutan
- Kemlu RI Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban Ledakan di Iran
Advertisement
Advertisement