Advertisement
Ini Sebabnya Pasien Covid-19 Sering Sekali Sesak Napas
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Gangguan pernapasan kerap kali dialami oleh pasian Covid-19.
Sejak awal Covid-19 diketahui sebagai penyakit pernapasan. Mereka yang terinfeksi seringkali mengalami gangguan pernapasan hingga kesulitan untuk bernapas. Tidak jarang juga merasa sesak.
Advertisement
Cara seorang mendapatkan gejala sangat bergantung pada cara virus mulai menginfeksi organ vital Anda. Sesak napas, misalnya, merupakan sensasi yang sulit ditemui jika terjadi peradangan dan gangguan pada fungsi paru-paru.
Karena virus penyebab Covid-19 menyerang jaringan dan lapisan paru-paru, virus juga menyebar dengan cepat dan merusak saluran udara. Sistem kekebalan tubuh akibat serangan virus juga melepaskan sel-sel yang menyebar bersamaan dengan peradangan, sehingga menyulitkan Anda untuk bernapas.
BACA JUGA: Sejumlah Terduga Teroris di DIY Ditangkap Densus 88, Ini Instruksi Sultan
Sesak napas juga dapat mengganggu fungsi paru-paru dalam mengangkut nutrisi penting, cairan dan yang terpenting, suplai oksigen dan menyebabkan penumpukan racun yang dapat membawa komplikasi tambahan. Kekurangan aliran oksigen juga menyebabkan kejenuhan dan dapat memengaruhi aliran darah juga.
Semua faktor ini, menggabungkan kesulitan bernapas dan menyebabkan gejala pernapasan lainnya.
Sekali lagi, sesak napas adalah tanda keparahan Covid-19 dan bisa menjadi indikator cepat kasus Covid-19 ringan berubah menjadi buruk.
Meskipun sebagian besar disebabkan oleh virus SARS-COV-2 yang menyerang paru-paru dan bagian dada, orang yang menderita beberapa kondisi lebih rentan untuk mendapatkan konsekuensi yang ditakuti ini.
Tingkat BMI yang tinggi dan obesitas, salah satunya, dapat menyebabkan beban ekstra di dada dan paru-paru serta memberi tekanan lebih pada otot yang bertanggung jawab untuk melakukan fungsi pernapasan. Pada Covid-19, tingkat peradangan dan sitokin yang tinggi juga dapat menimbulkan masalah.
Orang yang menderita gangguan pernapasan kronis, atau infeksi paru juga berisiko dua kali lipat. Beberapa infeksi saluran pernapasan, seperti pneumonia, bronkitis, PPOK dapat menyebabkan banyak iritasi, yang membuat saluran udara menjadi sesak dan menyebabkan kesulitan bernapas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
- Tol Jogja Solo Dilewati 109 Ribu Kendaraan Selama Libur Lebaran 2024
Advertisement
Cuaca DIY Hari Ini Jumat 19 April 2024: Jogja, Sleman dan Gunungkidul Hujan Lebat Disertai Petir
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tol Jogja Solo Dilewati 109 Ribu Kendaraan Selama Libur Lebaran 2024
- Firli Bahuri Disebut Minta Uang Rp50 Miliar ke SYL
- Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP-AKR per Kamis 18 April 2024
- Tertidur 22 Tahun Gunung Ruang Erupsi, Gempa hingga 944 Kali dalam Satu Hari
- Warga Jepang Gugat Pemerintah Soal Efek Samping Vaksin Covid-19
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
Advertisement
Advertisement