Advertisement

1 Siswa Sekolah Rakyat Dijatah Rp48 Juta per Tahun untuk Kebutuhan Pembelajaran

Newswire
Rabu, 16 Juli 2025 - 21:17 WIB
Sunartono
1 Siswa Sekolah Rakyat Dijatah Rp48 Juta per Tahun untuk Kebutuhan Pembelajaran Foto ilustrasi sekolah rakyat, dibuat menggunakan AI ChatGPT.

Advertisement

Harianjogja.com JAKARTA—Kementerian Sosial (Kemensos) menganggarkan Rp48 juta untuk satu siswa setiap tahunnya. Dana tersebut akan digunakan untuk mencukupi berbagai kebutuhan guna mendukung pembelajaran.

"Kalau kita detailkan, kurang lebih untuk tiap siswa, itu per tahun anggarannya Rp48 juta lebih, yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan dalam proses belajar-mengajar di Sekolah Rakyat, jadi, Sekolah Rakyat ini sekolah inklusif ya," kata Wamensos Agus Jabo Priyono, Rabu (16/7/2025).

Advertisement

Ia menjelaskan saat ini Sekolah Rakyat yang sedang berjalan yaitu Sekolah Rakyat rintisan yang pada akhir Juli 2025 ada di 100 titik, dengan jumlah siswa mencapai 9.755, serta jumlah guru, tenaga pendidik, wali kelas, dan wali asrama mencapai 1.554 orang.

BACA JUGA: Bukan 11, PSSI Minta I League Hanya Izinkan 7 Pemain Asing di Super League

Per 14 Juli 2025, ada 63 titik Sekolah Rakyat yang telah melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), dengan berbagai kegiatan orientasi yang dilakukan mulai dari tes kesehatan, pengenalan kelas, ruang asrama, laboratorium, perpustakaan, hingga pemetaan bakat atau talent mapping siswa menggunakan teknologi akal imitasi (AI).

"Jadi, siswa-siswa ini bakatnya di mana, itu kemudian kita menggunakan teknologi AI, mendata anak-anak itu menurut bakatnya masing-masing, termasuk kita juga melakukan pendalaman untuk kemampuan akademik terhadap anak-anak," katanya.

Sebanyak 37 Sekolah Rakyat yang lain akan mulai beroperasi sekitar akhir Juli 2025, sehingga total ada 100 sekolah yang akan berjalan. Selanjutnya, Kemensos akan fokus membangun Sekolah Rakyat permanen.

"Selanjutnya kita akan melanjutkan Perintah Presiden untuk menyediakan juga sekolah-sekolah rakyat permanen. Saat ini [yang berjalan] sekolah rintisan, nanti yang berikutnya adalah sekolah permanen, kita akan bangun lewat lahan-lahan yang diusulkan oleh pemerintah kabupaten, pemerintah kota, maupun pemerintah provinsi," ucapnya.

Di tahun 2026, para siswa yang saat ini mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat rintisan akan dipindahkan ke Sekolah Rakyat permanen.

BACA JUGA: Tim SAR Gabungan Berangkat ke Rinjani Evakuasi Pendaki Asal Swiss

Adapun untuk pembangunan Sekolah Rakyat, lahan yang disediakan 8,2 hektare dengan anggaran Rp200 miliat per sekolah. "Tetapi itu bukan hanya untuk pembangunan, melainkan juga untuk kebutuhan-kebutuhan operasional sekolah selama satu tahun," ucapnya.

Para siswa Sekolah Rakyat dipilih berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang memprioritaskan warga miskin dan miskin ekstrem di desil satu.

"Kita berangkat dari sana (DTSEN) di dalam melakukan rekrutmen siswa, siapa yang merekrut tim? Dari Kemensos, kemudian dari pemerintah daerah ada dinas sosial, kemudian ada Badan Pusat Statistik (BPS), ada pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), ada kepala desa, termasuk hasil dari rekrutmen siswa yang be

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

384 Wisatawan Tersengat Ubur-Ubur di Kawasan Pantai Parangtritis Selama Liburan Sekolah

Bantul
| Rabu, 16 Juli 2025, 23:17 WIB

Advertisement

alt

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang

Wisata
| Selasa, 15 Juli 2025, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement