Advertisement
Jubir Covid-19 Pastikan Informasi Soal Data Transparan
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito - www.covid19.go.id
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan Pemerintah berupaya menyebarkan informasi kepada masyarakat terkait penanganan Covid-19 di Indonesia. Salah satunya menyederhanakan bahasa ilmiah terkait penyebaran virus dan vaksinasi.
Wiku mengatakan bahwa pemerintah sudah berusaha untuk transparan membuka semua data terkait Covid-19. Namun, virus tersebut merupakan virus baru yang sangat teknikal dan spesifik.
Advertisement
“Ini membuat sering terjadi informasi sangat saintifik beredar di publik dan banyak masyarakat tidak paham. Kita berusaha untuk membuat informasi menjadi lebih mudah dicerna untuk bisa memahami mengapa seperti itu, karena kita ingin masyarakat bergerak dengan satu pemahaman, karena kalau tidak satu paham kita sulit berperang melawan virus,” kata Wiku pada Webinar Keterbukaan Informasi dalam Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis (25/3/2021).
Baca juga: Kota Magelang Perpanjang Lagi PPKM Mikro
Wiku mengungkapkan ilmuwan di Indonesia sering kali mengumumkan terkait program-program penanganan Covid-19 dengan bahasa yang ilmiah sehingga masyarakat jadi sulit paham.
Hal itu menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk bisa menjelaskan dengan baik sehingga masyarakat bisa mengadopsi upaya-upaya pencegahan seperti 3M, 3T dan vaksin.
“Penjelasan seputar vaksin misalnya, harus jelas supaya masyarakat paham. Kan banyak istilah baru, buat yang latar belakang pendidikan bukan biologi, apalagi yang tidak berpendidikan akan sulit paham. Kalau seperti ini, kalau bicara soal keterbukaan informasi malah akan membingungkan masyarakat,” jelas Wiku.
Baca juga: Jokowi: Covid-19 Akan Mental Jika 70 Persen Warga Sudah Divaksin
Wiku menjelaskan, data yang diperlihatkan ke masyarakat seperti tambahan kasus harian, kasus aktif, angka kematian, kesembuhan dan lainnya juga menjadi bagian dari transparansi informasi kepada masyarakat. Data dijadikan alat navigasi agar gerakan melawan virus taktis.
“Seluruh pengambilan keputusan menggunakan data. Kita harus bisa mengembalikan seluruh daaerah ke zona hijau seperti dulu. Dengan begitu misalnya, harus kita ubah kebijakan dengan penanganan yang fokus, terdesentralisasi per daerah,” ujar Wiku.
Selain itu, untuk mempertahankan kesehatan masyarakat pemerintah sudah mendorong dengan tiga sistem pertahanan, pertama 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan), 3T (testing, tracing, treatment) dari pemerintah, dan juga vaksinasi.
Wiku menjelaskan, upaya-upaya itu tidak bisa jika hanya dilakukan salah satu. Masyarakat harus melakukan ketiganya agar tetap produktif dan aman dari Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BBMKG Denpasar Sebut Fenomena Bulan Purnama Picu Rob di Bali
- Setelah 20 Tahun, GEM Dibuka dan Pamerkan 100 Ribu Artefak Kuno
- Krisis Air Tehran, Stok Air Minum Diprediksi Habis dalam 2 Pekan
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Tiga Negara Ini
- Kereta Khusus Petani Pedagang Rute Merak-Rangkasbitung Siap Beroperasi
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Lenovo Legion Go 2 Makin Tangguh untuk Gaming
- Terbaru! Jadwal KRL Jogja-Solo Senin 3 November 2025
- Jadwal Bus Sinar Jaya Malioboro ke Parangtritis Senin 3 November 2025
- Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini Senin 3 November 2025
- West Ham vs Newcastle Skor 3-1, The Hammers Comeback
- Karang Taruna Diajak Lebih Peduli tentang Isu Kesehatan Jiwa
- Jadwal SIM Keliling Kota Jogja Senin 3 November 2025
Advertisement
Advertisement




