Advertisement

Mengenal MIS-C, Kritis Covid-19 pada Anak, Ini Gejalanya

Desyinta Nuraini
Sabtu, 13 Maret 2021 - 09:47 WIB
Sunartono
Mengenal MIS-C, Kritis Covid-19 pada Anak, Ini Gejalanya Anak Sakit - boldsky.com

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Kabar multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) karena Covid-19 yang dialami sejumlah anak di Amerika Serikat membuat kekhawatiran baru bagi para orang tua. Hal ini karena MIS-C membuat anak-anak mengalami gejala berat ketika terinfeksi Covid-19.

PhD Candidate in Medical Science at Kobe University Adam Prabata menjelaskan MIS-C adalah kondisi banyak organ tubuh yang mengalami peradangan, yang terjadi pada anak saat terinfeksi Covid-19.

Advertisement

Menurut CDC, organ tubuh yang mengalami peradangan antara lain jantung, kulit, paru-paru, otak, saluran cerna, ginjal, dan mata.

BACA JUGA : 1 Warga Jogja Positif Corona, Masih Usia Anak

Keluhan MIS-C berupa demam, nyeri perut, muntah, diare, nyeri leher, kemerahan di kulit, mata merah, dan merasa lelah. Anak-anak dapat mengalami gejala yang berbeda.

Adapun yang perlu dikhawatirkan atau terbilang dalam kondisi gawat darurat ketika anak kesulitan bernapas, nyeri atau rasa tertekan di dada yang tidak hilang, kebingungan, tidak bisa bangun atau tidak bisa terjaga.

Kemudian kulit, kuku, atau bibir berwarna pucat atau kebiruan, dan nyeri perut berat. Disarankan apabila anak mengalami gejala tersebut segera dibawa ke IGD terdekat.

Sementara kriteria anak dinyatakan MIS-C ketika mereka mengalami demam lebih dari 24 jam, peningkatan penanda inflamasi, disfungsi multi-organ seperti pada jantung, kulit, saluran cerna, ginjal, pernapasan, darah, atau saraf.

Kriteria selanjutnya yakni hasil PCR positif atau hasil tes antibodi positif. Bisa juga mengalami kontak erat dengan pasien Covid-19 dalam 4 minggu sebelum gejala muncul. Juga, tidak ada alternatif diagnosis yang meyakinkan.

BACA JUGA : Gejala Baru pada Anak yang Terinfeksi Virus Corona

"MIS-C terjadi mayoritas pada 2-6 Minggu setelah infeksi Covid-19," sebut Adam mengutip Rubens.

Kata dia, mayoritas anak yang mengalami MIS-C merupakan anak usia sekolah yakni 8 tahun. Namun MIS-C juga tercatat ditemukan pada semua usia anak bahkan hingga dewasa muda yakni 0-20 tahun.

"66-73 persen anak yang mengalami MIS-C sebelumnya dalam keadaan sehat," tulis Adam.

MIS-C termasuk kasus jarang. Diperkirakan terjadi pada 0,14 persen anak yang terkena Covid-19. Kendati demikian, MIS-C dapat menyebabkan kondisi kritis, hingga menyebabkan kematian.

Setidaknya 64-80 persen anak dengan MIS-C masuk ICU. Sebanyak 13-30 persen anak butuh alat bantu pernapasan, 42-48 persen membutuhkan obat untuk meningkatkan tekanan darah, dan 2-4 persen anak dengan MIS-C meninggal dunia.

Oleh karena itu deteksi dini dan penanganan sesegera mungkin dinilai sangat penting. Pencegahan pun menjadi hal yang utama.

"Cegah anak dan anggota keluarga lainnya agar tidak terkena Covid-19 dengan melakukan protokol kesehatan semaksimal mungkin," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cara Membeli Tiket KA Bandara Jogja via Online

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement