Advertisement
Penumpang Bule Tak Pakai Masker Lolos Masuk Pesawat, Citilink Diprotes
Selama masa pembatasan penerbangan, perusahaan memaksimalkan utilisasi pesawat dengan mengoperasikan 20 persen armadanya sebagai angkutan kargo. - Citilink
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Maskapai penerbangan Citilink dinilai tidak tegas dalam menegakkan aturan mengunakan masker di dalam pesawat.
Hal tersebut dibuktikan dari akun Twitter atas nama @KSwazey atau Kelli Swazey yang membagikan foto bule tanpa masker yang berhasil masuk ke dalam pesawat.
Advertisement
"Sekali lagi terbang dari Bali, sekali lagi bule-bule bebas dan dibiarkan masuk pesawat tanpa masker, pramugari diam dan tidak bilang apa-apa kepada mereka @Citilink," tulis Swazey yang diketahui merupakan seorang Antropolog berdomisili di Yogyakarta, Sabtu (6/3/2021).
Dalam cuitan berbeda, Swazey juga mengeluhkan ketika penumpang dipaksa duduk bersama di row belakang tanpa sosial distancing, sementara kursi di depan tetap kosong.
Pihak Citilink melalui akun Twitter membalas dengan permohonan maaf dan meminta Swazey mengirimkan pesan langsung untuk detail penerbangan tersebut.
"Mohon kesediaan untuk dapat mengirimkan detail penerbangan Anda melalui DM agar dapat segera kami teruskan hal ini ke unit terkait," tulis Citilink, Sabtu (6/3/2021).
Dalam aturan yang dirilis Kementerian Perhubungan, pengunaan masker wajib dalam pesawat. Aturan ini ditetapkan dalam surat edaran (SE) No. 10/2021 yang berlaku bagi penumpang pesawat dan awak kabin rute domestik mulai 26 Januari 2021 hingga 8 Februari 2021.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto akan melakukan penyesuaian terhadap penanganan Covid-19 atas pelayanan transportasi udara di Indonesia.
SE No. 10/2021 mengatur tentang kewajiban penumpang pada transportasi udara rute domestik yang wajib dipenuhi, antara lain yakni wajib menerapkan protokol kesehatan 3 M (menggunakan masker sesuai standar penerbangan, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer).
Terkait dengan social distancing di dalam pesawat, akun Twitter Citilink tidak berkomentar apapun.
Ketika Bisnis menghubungi pihak Citilink, VP Corporate Secretary & CSR, Citilink Indonesia Resty Kusandarina belum membalas hingga berita ini diturunkan.
Namun, Swazey mendapatkan balasan dari sejumlah netizen. Salah satunya @afrizalmrzd yang mengatakan dirinya pernah mendengar bahwa penumpang sengaja ditaruh di seat belakang agar penerbangan bisa nyaman dan seimbang dengan berat bagasi dan bahan bakar.
Dia mengaku pernah terbang dengan Boeing 787 dengan kapasitas 350 orang dan hanya terisi 170 orang. Alhasil, semua penumpang ditaruh di belakang.
Kapten Vincent Raditya mengungkapkan pesawat harus menjaga keseimbangan muatan. Bahkan pesawat memiliki aturan berat muatan ketika take off dan landing.
"keseimbangan gravitasi ini jangan sampai ada di tempat yang salah," ujarnya di akun YouTube miliknya.
Adapun, kuncinya adalah menjaga limitasi mulai dari berat dan titip pusat gravitasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
SMAN 1 Tanjungsari Juara Liga Pelajar Gunungkidul 2025
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Arus Nataru Padat, Kendaraan Diprediksi Keluar Pintu Tol Prambanan
- Pasar Wiguna Kaping C Tutup 2025 dengan Wana Kelana Anak
- Ratusan Personel Amankan Laga Arema FC Vs Madura United
- Forum Anak Wirama Kampanyekan Pagar Diri Cegah Pergaulan Berisiko
- Gagal di SEA Games, Cahya Supriadi Fokus Bangkit Bersama PSIM Jogja
- Mediasi, Atalia Praratya dan Ridwan Kamil Sepakati Perceraian
- Kejari Sleman Dalami Peran Pihak Lain di Kasus Dana Hibah Pariwisata
Advertisement
Advertisement



