Penumpang Bule Tak Pakai Masker Lolos Masuk Pesawat, Citilink Diprotes
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Maskapai penerbangan Citilink dinilai tidak tegas dalam menegakkan aturan mengunakan masker di dalam pesawat.
Hal tersebut dibuktikan dari akun Twitter atas nama @KSwazey atau Kelli Swazey yang membagikan foto bule tanpa masker yang berhasil masuk ke dalam pesawat.
Advertisement
"Sekali lagi terbang dari Bali, sekali lagi bule-bule bebas dan dibiarkan masuk pesawat tanpa masker, pramugari diam dan tidak bilang apa-apa kepada mereka @Citilink," tulis Swazey yang diketahui merupakan seorang Antropolog berdomisili di Yogyakarta, Sabtu (6/3/2021).
Dalam cuitan berbeda, Swazey juga mengeluhkan ketika penumpang dipaksa duduk bersama di row belakang tanpa sosial distancing, sementara kursi di depan tetap kosong.
Pihak Citilink melalui akun Twitter membalas dengan permohonan maaf dan meminta Swazey mengirimkan pesan langsung untuk detail penerbangan tersebut.
"Mohon kesediaan untuk dapat mengirimkan detail penerbangan Anda melalui DM agar dapat segera kami teruskan hal ini ke unit terkait," tulis Citilink, Sabtu (6/3/2021).
Dalam aturan yang dirilis Kementerian Perhubungan, pengunaan masker wajib dalam pesawat. Aturan ini ditetapkan dalam surat edaran (SE) No. 10/2021 yang berlaku bagi penumpang pesawat dan awak kabin rute domestik mulai 26 Januari 2021 hingga 8 Februari 2021.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto akan melakukan penyesuaian terhadap penanganan Covid-19 atas pelayanan transportasi udara di Indonesia.
SE No. 10/2021 mengatur tentang kewajiban penumpang pada transportasi udara rute domestik yang wajib dipenuhi, antara lain yakni wajib menerapkan protokol kesehatan 3 M (menggunakan masker sesuai standar penerbangan, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer).
Terkait dengan social distancing di dalam pesawat, akun Twitter Citilink tidak berkomentar apapun.
Ketika Bisnis menghubungi pihak Citilink, VP Corporate Secretary & CSR, Citilink Indonesia Resty Kusandarina belum membalas hingga berita ini diturunkan.
Namun, Swazey mendapatkan balasan dari sejumlah netizen. Salah satunya @afrizalmrzd yang mengatakan dirinya pernah mendengar bahwa penumpang sengaja ditaruh di seat belakang agar penerbangan bisa nyaman dan seimbang dengan berat bagasi dan bahan bakar.
Dia mengaku pernah terbang dengan Boeing 787 dengan kapasitas 350 orang dan hanya terisi 170 orang. Alhasil, semua penumpang ditaruh di belakang.
Kapten Vincent Raditya mengungkapkan pesawat harus menjaga keseimbangan muatan. Bahkan pesawat memiliki aturan berat muatan ketika take off dan landing.
"keseimbangan gravitasi ini jangan sampai ada di tempat yang salah," ujarnya di akun YouTube miliknya.
Adapun, kuncinya adalah menjaga limitasi mulai dari berat dan titip pusat gravitasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Lewat Film, KPU DIY Ajak Masyarakat untuk Tidak Golput di Pilada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri
- BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
- Belasan Provinsi Rawan Pilkada Dipantau Komnas HAM
- Menteri Satryo Minta Kemenkeu Kucurkan Dana Hibah untuk Dosen Swasta
- Menpar: Kunjungan Wisatawan ke Bali Belum Merata
- Bawaslu Minta Seluruh Paslon Fokus Menyampaikan Program saat Kampanye Akbar
- Vonis terhadap Presiden Terpilih AS Donald Trump dalam Kasus Uang Tutup Mulut Kembali Ditunda
Advertisement
Advertisement