Advertisement
Pengamat Politik Sebut Demokrat Pimpinan Moledoko Bisa Berakhir Seperti Hanura

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Partai Demokrat sedang diguncang prahara di tingkat internall. Nasib Partai Demokrat diperkirakan dapat berujung seperti Partai Hanura yang saat ini tidak lagi hadir di parlemen pusat.
Hal itu diungkapkan Saiful Mujani, pemerhati politik dan pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), melalui akun Twitter resminya, @saiful_mujani, Sabtu (6/3/2021) 07.52 WIB. Dia memerinci keputusan negara melalui Menteri Hukum dan HAM menjadi kunci setelah Kepala Staf Presiden Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Partai Demokrat melalui kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Advertisement
Keputusan Menkumham Yasona Laoly, yang berasal dari Partai Demokrati Indonesia Perjuangan (PDIP), jelas dia, akan menentukan apakah mengakui atau tidak hasil KLB tersebut. Bila mengakui, kata Saiful, maka masa akhir Partai Demokrat kian dekat.
Baca juga: Ini Alasan Polda Sumut Tidak Cegah KLB Demokrat
"Kl mengakui, dan membatalkan kepengurusan PD Ahy, lonceng kematian PD makin kencang," ujarnya dalam sebuah utasan di Twitter.
1. setelah KSP Moeldoko ditetapkan jadi ketua partai Demokrat lewat KLB maka selanjutnya tergantung negara, lewat menkumham dari PDIP, Yasona, mengakui hasil KLB itu atau tidak. Kl mengakui, dan membatalkan kepengurusan PD Ahy, lonceng kematian PD makin kencang.
— saiful mujani (@saiful_mujani) March 6, 2021
Jika keputusannya demikian, Saiful memperkirakan Partai Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY selanjutnya bakal menggugat ke pengadilan. Menurutnya, gugatan itu biasanya hanya bisa selesai di Mahkamah Agung sehingga prosesnya memakan waktu lama.
"Berarti itu bisa makan waktu lama, bisa sampai melewati deadline daftar pemilu 2024. katakanlah Demokrat KSP Moeldoko yang bisa ikut pemilu. Lalu bagaimana peluangnya?," ujarnya.
Baca juga: Usai Ditelikung, SBY Malu Pernah Kasih Jabatan kepada Moeldoko
Saiful meyakini Moeldoko seperti jenderal-jenderal lainnya yang gagal membesarkan partai yang dipimpinnya. Dia menyangsikan Moeldoko dapat memimpin Partai Demokrat, partai besar dan bahkan terbesar pada 2009.
"Saya tak bisa membayangkan PD bisa besar dan bahkan terbesar pada 2009 tanpa SBY. suka ataupun tidak itu adalah fakta. Moeldoko bisa gantikan itu? spti mantan jendral2 lainnya mimpin partai, KSP ini tak lebih dr Sutiyoso, Hendro, Edi Sudrajat, yang gagal membesarkan partai."
Alhasil, Saiful memperkirakan Demokrat akan berakhir seperti Partai Hanura. Jatuhnya jumlah suara yang diperoleh Hanura pada Pemilu 2019 membuat partai tersebut gagal lolos ke parlemen.
"Akibatnya, 2024 Demokrat bisa menjadi seperti Hanura sekarang, yang hilang di parlemen setelah Wiranto tak lagi mimpin partai itu," jelasnya.
4. akibatnya, 2024 Demokrat bisa menjadi seperti Hanura sekarang, yang hilang di parlemen setelah Wiranto tak lagi mimpin partai itu.
— saiful mujani (@saiful_mujani) March 6, 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo
- Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Daftar Menteri dan Pejabat Baru
- Farida Farichah, Aktivis NU Berusia 39 Tahun yang Jadi Wamenkop
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian Raja Juli Peroleh Rp6,04 Triliun
- Menkeu Purbaya Ingatkan Anak Muda Jangan FOMO dengan Investasi
- Prediksi BMKG: Kota Besar Dilanda Hujan Hari Ini
- 2 Ruang Kelas Disiapkan untuk Sambut Wapres Gibran di Sentani
- 7 Tuntutan Demo Ojol Hari Ini, Hapus Multi Order hingga Copot Menhub
- Tiga Tersangka Korupsi Sritex Dilimpahkan ke Kejari Surakarta
- Kawal Demo Pengemudi Ojol, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan
Advertisement
Advertisement