Advertisement
SNI Bisa Perkuat Mutu Produk Kerajinan dan Batik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—SNI Manajemen Mutu dinilai dapat memperkuat sekaligus meningkatkan mutu industri kerajinan dan batik. Oleh karena itu pelaku industri jenis ini diberikan pembekalan lewat Bimbingan Teknis (Bimtek) SNI ISO 9001:2015 oleh Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB).
Kegiatan ini digelar secara virtual dibuka oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan diselenggarakan serentak secara Nasional oleh 24 Satuan Kerja BSKJI dan diikuti oleh sekitar 1.200 peserta industri dari seluruh Indonesia tak terkecuali DIY, Selasa (23/2/2021).
Advertisement
BACA JUGA : Bangkit dari Pandemi, Pelaku Industri Kerajinan & Batik
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan pembangunan infrastruktur mutu melalui penerapan standar di tingkat nasional diharapkan mampu menciptakan pasar yang kondusif bagi produk-produk dalam negeri, sekaligus melindungi pasar domestik dari produk bermutu rendah. Salah satu standar mutu paling mendasar yang diharapkan dapat diterapkan oleh industri nasional adalah SNI ISO 9001:2015 atau lebih dikenal sebagai Sistem Manajemen Mutu (SMM). SNI tersebut secara global telah diakui sebagai pondasi dasar infrastruktur mutu sebuah organisasi, termasuk perusahaan industri.
“Penerapan SNI ISO 9001:2015 di sektor industri diharapkan dapat menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi proses, biaya, kepuasan konsumen, serta jaminan kepercayaan terhadap kualitas produk yang dihasilkan,” kata Menperin dalam rilisnya, Jumat (26/2/2021).
Kepala BBKB DIY Titik Purwati Widowati menyatakan pelaku industri kerajianan dan batik terus didorng akan meningkatkan daya saing produknya di tengah pandemi Covid-19. Bimtek tersebut menjadi salah satu bekal bagi pelaku industry untuk mendapatkan pemahaman tentang ISO Manajemen Mutu.
BACA JUGA : Bangkitkan Batik Kulonprogo, Dekranasda Gelar Fashion
“Diikuti sekitar 70 industri dari sektor batik, kerajinan, perhiasan, alat olahraga dan mainan anak. Mereka sangat antusias dan menyambut baik pelaksanaan acara ini. Secara umum peserta bimtek sudah menerapkan prinsip - sistem manajemen mutu, namun masih belum update dengan SNI ISO 9001:2015,” katanya.
Ia mengatakan penerapan SNI Sistem Manajemen Mutu dapat mendukung perusahaan industri dalam membangun budaya kerja yang kondusif dan optimal dalam mewujudkan tujuan bisnisnya. “SNI ini jangan dipandang sebagai pekerjaan tambahan yang memberatkan, karena justru dapat membantu untuk dapat menjaga konsistensi untuk mengukur kinerja,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 14 Proyek Strategis Nasional Disetujui Presiden Jokowi, Ini Daftarnya
- Perangi Mafia Tanah, AHY: Mafia Tanah Hambat Investasi dan Rugikan Rakyat
- Ruang Angkasa Gelap Meski Ada Matahari, Ini Penyebabnya
- Tanggul Sungai Wulan Jebol, Jalan Pantura Demak Lumpuh Total
- Begini Tampilan Kereta Ekonomi "New Generation"
Advertisement
Sultan Soal Jalan Godean Rusak: Kalau Anggaran Belum Ada Tambal Dulu
Advertisement
Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jam Kemacetan di Jakarta Bergeser Selama Ramadan
- Sejumlah Menteri dari Sri Mulyani hingga AHY Datangi Istana, Ini yang Dibahas bersama Jokowi
- Ini Daftar 4 Perusahaan Debitur LPEI Terlibat Fraud Capai Rp2,5 Triliun
- Kejagung Beberkan Dugaan Korupsi Rp2,5 Triliun Libatkan 4 Perusahaan Penerima Kredit LPEI
- 4.200 Jiwa Mengungsi Akibat Banjir Pantura Demak dan Kudus
- Golkar Minta 5 Kursi Menteri kepada Prabowo, Demokrat: Harusnya Tunggu Pengumuman Resmi KPU
- Kasus Free Pemenangan Tender Proyek, KPK Periksa Lagi Eks Wali Kota Bandung
Advertisement
Advertisement