Advertisement
Tersangka Korupsi Asabri Heru Hidayat Punya 20 Tanker, Ini Tarif Sewanya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Heru Hidayat, salah satu tersangka kasus korupsi PT Asabri, memiliki 20 unit kapal tanker. Seluruh kapal tanker tersebut kini disita negara. Namun, kapal-kapal tersebut masih beroperasi karena masih terikat kontrak dengan PT Pertamina.
"Jadi, karena semua kapal itu sudah terikat kontrak, harus tetap memenuhi kewajibannya. Makanya hal ini diserahkan ke PT Pertamina agar tidak terputus operasinya," tutur Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung Febrie Adriansyah, Rabu (10/2/2021).
Advertisement
Menurut Febrie, 20 unit kapal tanker sitaan itu kini masih beroperasi di beberapa lokasi antara lain Samarinda, Batam dan Kepulauan Seribu.
BACA JUGA : Kejagung Sita 194 Hektare Tanah Milik Benny Tjokro Terkait
Salah satu dari 20 kapal milik Heru Hidayat, Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Tbk. (TRAM), yakni LNG Aquarius merupakan salah kapal pengangkut LNG terbesar yang dimiliki Indonesia.
Seperti dikutip www.marinetraffic.com, MarineTraffic Terrestrial Automatic Identification System Rabu (10/2/2021), saat ini kapal tersebut sedang berada di Laut Jawa.
LNG Aquarius (IMO: 7390181) seperti dikutip dari http://gts—internasional.com/ adalah kapal tanker LNG berbendera Indonesia yang dibangun pada 1 Oktober 1977 oleh General Dynamics Quincy (AS) dan diserahterimakan pada 6 Desember 1977.
PT Hanochem Shipping tercatat sebagai pemilik kapal dan dikelola oleh PT Humolco LNG Indonesia. Daya dukungnya adalah 126.750 meter kubik gas alam cair. Panjang keseluruhan kapal tersebut adalah 285,29 meter dengan lebar 43,74 meter.
BACA JUGA : Kejagung Sita 194 Hektare Tanah Milik Benny
Jika dibandingkan dengan ukuran panjang lapangan speak bola berstandar internasional yakni 100—120 meter, panjang kapal tanker LNG Aquarius lebih kurang 2,5 kali panjang lapangan speak bola.
Kapal tersebut mencatatkan sejarah penting dalam bisnis LNG di Indonesia karena tercatat sebagai kapal pertama yang melakukan pengapalan perdana LNG dari kilang LNG PT Badak NGL di Bontang ke Jepang.
Kapal ini, seperti dikutip https://jurnalmaritim.com/ tergolong canggih pada masanya karena cukup dioperasikan oleh 30 orang anak buah kapal ABK, memiliki kecepatan 20 knot, dengan kecepatan fully loading/undloading LNG dalam 12 jam.
Kapal ini masuk kategori atau tipe very large gas carrier (VLGC). Dalam laman resmi Pertamina, disebutkan bahwa Pertamina memiliki 217 kapal yang disewa dengan berbagai tipe.
Khusus untuk VLGC, sesuai dengan Pertamina Market Rate (US$/Day) Berbasis Data Done Deal Reference, tarif sewa rata-rata kapal tersebut adalah US$31.300 per hari.
BACA JUGA : Dugaan Korupsi Asabri, Tiga Direktur Diperiksa
Adapun, tarif sewa minimal per hari VLGC adalah US$24.000 dan maksimal US$34.900.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- OJK Ingatkan Suntikan Likuiditas Rp200 Triliun Belum Jamin Dorong Kredit
- Mahfud MD Ingatkan Polri Perbaiki Citra Pasca Aksi Kekerasan
- DPR Pastikan Belum Terima Surat Presiden Soal Pergantian Kapolri
- Pembunuh Charlie Kirk Dikabarkan Memiliki Riwayat Penyakit Mental
- Banyak Orang Hilang Sejak Aksi Demo, Polda Buka Posko Pengaduan 24 Jam
Advertisement

Perpustakaan Kota Jogja Tambah Koleksi Buku dan Perluas Akses Digital
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Hadapi Dinamika Geopolitik, Prabowo-MBZ Dorong Negara-Negara Timteng Bersatu
- Buntut Penggerebekan Pabrik Baterai di AS, Hyundai-LG Tunda Operasional
- Penembak Charlie Kirk Ditangkap, Begini Tampang dan Dugaan Motifnya
- Mantan Ketua MA Nepal Ditunjuk Jadi Perdana Menteri Sementara
- Tinjau Dampak Bencana, Prabowo Kunjungi Korban Banjir Bali
- Rusia Diguncang Gempa Magnitudo 7,4, Ini Penyebabnya
- PBNU Desak KPK Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Kuota Haji, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement