Advertisement
Setelah Facebook, Twitter dan Instagram Ikut Diblokir Militer Myanmar
Penasihat Pemerintah Myanmar Aung San Suu Kyi berbicara di sebuah sesi di World Economic Forum on Asean di Convention Center, Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9). - Reuters/Kham
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Pemerintahan Myanmar yang sekarang dikuasai militer memerintahkan penyedia layanan internet untuk memblokir Twitter dan Instagram.
Perintah ini memperketat pengamanan di media sosial sejak kudeta militer dimulai. Telenor, salah satu penyedia internet utama negara itu, mengkonfirmasi telah diperintahkan untuk menutup akses ke kedua situs sosial media sampai pemberitahuan lebih lanjut
Advertisement
Sebelumnya, para pemimpin kudeta memblokir Facebook pada hari Kamis (4/2/2021), demi 'stabilitas.'
BACA JUGA : Kudeta Militer, Myanmar Blokir Akses Facebook
"Telenor Group sangat prihatin dengan perkembangan ini di Myanmar, dan menekankan bahwa kebebasan berekspresi melalui akses ke layanan komunikasi harus dijaga setiap saat, terutama selama masa konflik," tulis perusahaan dalam keterangan resmi yang dikutip melalui Bloomberg, Sabtu (6/2/2021).
Perintah itu muncul setelah protes terhadap kudeta yang menggulingkan mantan pemimpin Aung San Suu Kyi.
Suu Kyi telah meminta para pendukungnya untuk melawan para jenderal Myanmar, yang merebut kekuasaan pada 1 Februari setelah mengklaim tanpa memberikan bukti bahwa kemenangan telaknya dalam pemilihan November lalu dinodai dengan penipuan.
BACA JUGA : AS Desak Militer Myanmar Bebaskan Aung San Suu Kyi
Di sisi lain, militer Myanmar bersikeras untuk mengadakan pemilihan ulang setelah keadaan darurat selama setahun.
Dilansir melalui BBC, masyarakat Myanmar menyaksikan kudeta 1 Februari terungkap secara real time di Facebook, yang merupakan sumber informasi dan berita utama negara itu. Tetapi tiga hari kemudian, penyedia internet diperintahkan untuk memblokir platform tersebut karena alasan stabilitas.
Kondisi di Myanmar, yang juga dikenal sebagai Burma, sebagian besar tetap tenang setelah kudeta.
Namun ada sejumlah demonstrasi di berbagai bagian negara, dengan penduduk di beberapa kota melakukan protes malam hari dari rumah mereka, memukul panci dan wajan, serta menyanyikan lagu-lagu revolusioner. Ada juga flash mob di siang hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- ASEAN Tegaskan Tak Akan Kirim Pengamat ke Pemilu Myanmar
- MK Tolak Uji Materi Aturan Batas Usia Pemuda Jadi 40 Tahun
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
Advertisement
Petugas Evakuasi 518 Ular di Bantul, Sebagian Besar di Permukiman
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Purbaya Jelaskan Tujuan Penerbitan PP 38 Tahun 2025
- Tambah Pesawat untuk Modifikasi Cuaca Cegah Hujan di Jateng
- Polisi Selidiki Gedung Ambruk Ponpes Situbondo, 1 Santri Meninggal
- Pelaku Mafia Tanah Mbah Tupon Hanya Dituntut Paling Tinggi 2 Tahun
- Bahlil Minta Pertamina Buka Pengaduan Keluhan Pertalite
- Banjir Vietnam Tewaskan 10 Orang
- Tanggapan GoTo Terkait Penyusunan Perpres Mengatur Ojek Online
Advertisement
Advertisement



