Advertisement
Susi Pudjiastuti: Stop Provokasi yang Merusak Kedamaian
Susi Pudjiastuti mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/6/2019) saat masih menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. - Bisnis/Nurul Hidayat
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan, akan ‘menenggelamkan’ semua yang mengoceh jelek di akun Twitter @susipudjiastuti.
Dipantau pada Sabtu (30/1/2021), mantan menteri di era Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla ini, mengajak para warganet untuk menghentikan hujan dan risakan (bully) atas perbedaan.
Advertisement
BACA JUGA : Ini Pesan Susi Pudjiastuti Agar Indonesia Tidak Collapse
Dia juga meminta warganet setop mengikuti provokasi-provokasi yang merusak kedamaian dan kebersamaan di Indonesia.
“Kita harus bangga dengan segala perbedaan-perbedaan yang ada, menjadikan Indonesia kaya budaya. Setop memilah dan memisah, karena suku dan agama,” tegas Susi.
Tenggelamkan semua yg bermulut ngoceh jelek !!!
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) January 29, 2021
Adapun, yang melatari Susi Pudjiastuti mencuit setop provokasi dan bully adalah beberapa waktu ini di tengah pandemic Covid-19, banyak cermah keagamaan yang provokatif mengganggu kenyamanan warga.
“Kta juga sering mendengar vlog-vlog yang juga countering sebaliknya. Saling hujat, membully perbedaan. Saya pikir sudah saatnya kita bicara untuk ayo menghentikan...,” cuit Susi.
Dia pun menambahkan, bahwa ibunya berlatar Nahdatul Ulama (NU), ayahnya berlatar Muhammadiyah. Kedua organisasi itu, katanya, berkomentar: belajar mengaji dulu dan belum mengerti Islam.
“Sayapun terusik untk ikut bicara. Tentu cara saya berpendapat tidak bisa seperti sebuah organisasi. Sebagai seorang yang mencintai kebaikan dan keberagaman...,” tukas Susi.
BACA JUGA : KKP Legalkan Kembali Cantrang, Begini Komentar Susi
Diberitakan sebelumnya, Susi mengajak publik berhenti mengikuti atau unfollow akun media sosial Permadi Arya alias Abu Janda. Dia menyebut sosok tersebut selalu menyinggung perasaan publik.
Melalui akun Twitternya, Susi mengatakan bahwa sudah saatnya publik menghentikan ocehan Abu Janda. Terlebih beberapa pernyataannya disampaikan di masa pandemi yang justru malah menyinggung perasaan publik.
“Saya pikir saatnya dihentikan ocehan-ocehan model seperti ini yang selalu menyinggung perasaan publik. Tidak sepantasnya di masa sulit pandemi, hal-hal yang tidak positif dibiarkan.” tulisnya, Jumat (29/1/2021).
Susi pun mengajak masyarakat untuk tidak mempedulikan lagi ocehan-ocehan orang seperti Abu Janda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemkot Jogja Targetkan Depo Sampah Bersih pada 10 Desember
Advertisement
Wisata Petik Melon Gaden Diserbu Pengunjung saat Panen Perdana
Advertisement
Berita Populer
- Satgas Kodam I Lakukan Airdrop ke Desa Terisolasi Taput
- Suplai BBM dan LPG di Aceh Mulai Pulih Bertahap
- Prabowo Janji Percepat Perbaikan Infrastruktur Banjir Sumatera
- Gunungkidul Bagikan 2.025 Porsi Bakmi dalam Gebyar WBTB 2025
- Geely Catat 1.200 SPK di Gaikindo Jakarta Auto Week 2025
- THE 1O1 Jogja Tugu Raih Silver Winner Wonderful Indonesia Award 2025
- Presiden Prabowo: Listrik Aceh Kembali Menyala Minggu Malam
Advertisement
Advertisement



