Advertisement

Promo November

Susi Pudjiastuti: Stop Provokasi yang Merusak Kedamaian

Nancy Junita
Sabtu, 30 Januari 2021 - 10:47 WIB
Sunartono
Susi Pudjiastuti: Stop Provokasi yang Merusak Kedamaian Susi Pudjiastuti mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/6/2019) saat masih menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. - Bisnis/Nurul Hidayat

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan, akan ‘menenggelamkan’ semua yang mengoceh jelek di akun Twitter @susipudjiastuti.

Dipantau pada Sabtu (30/1/2021), mantan menteri di era Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla ini, mengajak para warganet untuk menghentikan hujan dan risakan (bully) atas perbedaan.

Advertisement

BACA JUGA : Ini Pesan Susi Pudjiastuti Agar Indonesia Tidak Collapse

Dia juga meminta warganet setop mengikuti provokasi-provokasi yang merusak kedamaian dan kebersamaan di Indonesia.

“Kita harus bangga dengan segala perbedaan-perbedaan yang ada, menjadikan Indonesia kaya budaya. Setop memilah dan memisah, karena suku dan agama,” tegas Susi.

Adapun, yang melatari Susi Pudjiastuti mencuit setop provokasi dan bully adalah beberapa waktu ini di tengah pandemic Covid-19, banyak cermah keagamaan yang provokatif mengganggu kenyamanan warga.

“Kta juga sering mendengar vlog-vlog yang juga countering sebaliknya. Saling hujat, membully perbedaan. Saya pikir sudah saatnya kita bicara untuk ayo menghentikan...,” cuit Susi.

Dia pun menambahkan, bahwa ibunya berlatar Nahdatul Ulama (NU), ayahnya berlatar Muhammadiyah. Kedua organisasi itu, katanya, berkomentar: belajar mengaji dulu dan belum mengerti Islam.

“Sayapun terusik untk ikut bicara. Tentu cara saya berpendapat tidak bisa seperti sebuah organisasi. Sebagai seorang yang mencintai kebaikan dan keberagaman...,” tukas Susi.

BACA JUGA : KKP Legalkan Kembali Cantrang, Begini Komentar Susi

Diberitakan sebelumnya, Susi mengajak publik berhenti mengikuti atau unfollow akun media sosial Permadi Arya alias Abu Janda. Dia menyebut sosok tersebut selalu menyinggung perasaan publik.

Melalui akun Twitternya, Susi mengatakan bahwa sudah saatnya publik menghentikan ocehan Abu Janda. Terlebih beberapa pernyataannya disampaikan di masa pandemi yang justru malah menyinggung perasaan publik.

“Saya pikir saatnya dihentikan ocehan-ocehan model seperti ini yang selalu menyinggung perasaan publik. Tidak sepantasnya di masa sulit pandemi, hal-hal yang tidak positif dibiarkan.” tulisnya, Jumat (29/1/2021).

Susi pun mengajak masyarakat untuk tidak mempedulikan lagi ocehan-ocehan orang seperti Abu Janda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Angka Konsumsi Ikan oleh Masyarakat Bantul Masih Rendah

Bantul
| Jum'at, 22 November 2024, 21:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement