Advertisement
Pasien Covid-19 Tembus Sejuta, Bed di RS Makin Menipis
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Kapasitas layanan kesehatan di Tanah Air untuk menampung lonjakan pasien Covid-19 makin menipis.
Total kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai 1.024.298 infeksi. Kasus positif terus bertambah signifikan pasca dua pekan masa liburan Natal dan Tahun Baru.
Advertisement
Kondisi itu tentu berdampak pada ketersediaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit kian sedikit. Kementerian Kesehatan menyebutkan, secara nasional BOR telah mencapai 63,66 persen.
"Secara nasional ketersediaan tempat tidur bagi pasien positif Covid-19 masih ada, hanya saja apabila dilihat secara kota per kota seperti di Provinsi DKI Jakarta dan Banten, BOR telah mencapai di atas 80 persen," kata Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Prof. dr. Abdul Kadir. Ph.D., dalam webinar virtual Satgas Penanganan Covid-19, Rabu (27/1/2021).
Mengatasi situasi tersebut, Kemenkes mengizinkan seluruh rumah sakit untuk membuka layanan pasien Covid-19 sejauh memenuhi standar Kemenkes dan memiliki sarana dan fasilitas memadai. Sampai kini tercatat lebih dari 1.600 rumah sakit yang membuka layanan bagi pasien Covid-19.
Sementara, khusus rumah sakit yang berada di zona merah, Kemenkes meminta agar ditambah atau mengalihfungsikan tempat tidur minimal 40 persen untuk ruang isolasi pasien Covid-19 dan 25 persen untuk ruang ICU.
Sedangkan untuk rumah sakit yang berada di zona kuning, lanjut Kadir, diinstruksikan agar mengalih fungsikan tempat tidur sebanyak 30 persen dan ICU 20 persen.
"Untuk zona hijau, diharapkan mengalih fungsikan 25 persen dan penambahan ICU 15 persen,” lanjutnya.
Prof. Kadir mengatakan bahwa peningkatan kapasitas perlu dilakukan seiring peningkatan pasien pasca libur natal dan tahun baru.
“Oleh karena itu kita menganjurkan agar semua rumah sakit sedapat mungkin mengantisipasi ini untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat kita,” tambahnya.
Rumah sakit di bawah Kemenkes telah menambah tempat tidur sekitar 2.000 atau meningkat dari 17 persen menjadi 38 persen. Meski begitu, Prof. Abdul Kadir mengatakan penambahan kapasitas ini tidak permanen.
Dia mengharapkan, dalam waktu paling lama satu bulan akan terjadi penurunan jumlah kasus positif usai lonjakan infeksi positif pasca liburan Natal dan Tahun Baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Pilgub Jakarta 2024, Demokrat Bakal Calonkan Dede Yusuf
- Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Visa Umrah Kini Tidak Boleh Buat Piknik, Ini Aturan Barunya
- ASN Akan Dipindah ke Ibu Kota Nusantara Secara Bertahap hingga 2029, Ini Prioritasnya
- Ketua KPU Hasyim Asy'ari Kembali Dilaporkan Terkait dengan Kasus Asusila
Advertisement
Advertisement