Advertisement
AS dan Singapura Ikut Selidiki Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Lima pihak yang berasal dari Amerika Serikat dan Singapura terlibat dalam proses investigasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air (SJ-182) bersama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan Capt. Nurcahyo Utomo mengatakan pada pekan lalu sejumlah pihak telah menurunkan tim yang berpartisipasi dalam investigasi SJ-182. Pemerinciannya, sebanyak empat orang Dewan Keselamatan Transportasi Amerika (NTSB), empat orang dari produsen pesawat Boeing, dua orang dari lembaga regulator penerbangan sipil di Amerika Serikat (FAA), dan satu dari General Electric sebagai pabrik pembuat mesin.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
BACA JUGA : Singapura Kirim Tim Selidiki Kecelakaan Pesawat Sriwijaya
Di luar tim dari negeri Paman Sam, Singapura melalui Transport Safety Investigation Bureau (TSIB) juga terlibat sesuai dengan perjanjian kerja sama negara Asean.
“Jadi total dari Amerika Serikat sebanyak 11 orang. Hal ini sesuai ketentuan ICAO Annex 13 yakni negara pembuat dan pendesain pesawat berhak berpartisipasi dalam investigasi. Berpartisipasi dalam investigasi juga Singapura sesuai kerja sama negara asean,” ujarnya mellaui keterangan video yang dikutip pada Selasa (19/1/2021).
KNKT akan menghadirkan laporan awal investigasi dalam waktu 30 hari. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan internasional, untuk memberi laporan awal kepada publik selambat-lambatnya 30 hari, sejak kecelakaan terjadi.
Namun, lanjutnya, dalam 30 hari itu, mungkin belum termasuk analisa KNKT, karena membutuhkan waktu untuk mengungkap penyebabnya seperti apa, masalahnya di mana, atau pemeliharaannya bagaimana, semua pasti akan diungkapkan.
BACA JUGA : Tanggapan Resmi Sriwijaya Air soal Jatuhnya Pesawat SJ-182
Sebelumnya, Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Jauwena juga mengharapkan CVR (Cockpit Voice Recorder) juga dapat segera ditemukan. Lewat penemuan ini, besar harapannya agar proses investigasi penyebab kecelakaan SJ-182 dapat segera diungkap, dan menjadi panduan dunia aviasi ke depannya. Selain itu, bisa menghentikan seluruh spekulasi yang beredar di masyarakat.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polres Magelang Kota Amankan 100 Kilogram Bahan Mercon, 1 Pelaku Ditangkap
- 11,39 Juta Wajib Pajak Telah Lapor SPT Tahunan
- Alasan Kejagung Tuntut Teddy Minahasa Hukuman Mati
- KPK Duga Rafael Alun Trisambodo Terima Gratifikasi Dalam Bentuk Uang
- Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PDIP Klaim Tidak Ada Beda Sikap dengan Jokowi
Advertisement

Belasan Motor Milik Remaja Pelaku Perang Sarung Disita hingga Lebaran
Advertisement

Ini Wisata Air di Wilayah Terpencil Gunungkidul yang Menarik Dikunjungi
Advertisement
Berita Populer
- 12 Tahun Penelitian Wolbachia Digelar di Jogja, Ini Pengaruhnya Pada Kasus DBD
- Teddy Minahasa Dituntut Hukuman Mati, Ini 8 Alasan yang Memberatkan
- Perjalanan Kasus Teddy Minahasa, dari Ditangkap hingga Dituntut Hukuman Mati
- QRIS Indonesia Bisa Dipakai di Negara-Negara ASEAN Ini
- Catat! Ada Tambahan Jadwal KRL Jogja Solo, Hari Ini!
- Ini Jadwal Kereta Bandara Jogja YIA, Sabtu 1 April 2023
- Rekor Tertinggi! 700 Ribu Kasus TBC Ditemukan Sepanjang 2022
Advertisement
Advertisement