Advertisement
Seusai Divaksin, Perawat UGD Terinfeksi Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Para ahli menyarankan agar masyarakat bisa memenuhi syarat vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua agar tidak terinfeksi Covid-19.
Melansir Bisnis.com-jaringan Harianjogja.com yang dikutip dari Sheknows, Senin (18/1/2021), mengungkapkan bahwa vaksin virus corona tidak akan langsung menjadi ‘peluru perak’ untuk mengakhiri pandemi Covid-19. Usai mendapatkan vaksin, maka setiap orang tidak boleh lalai untuk menerapkan 3M.
Advertisement
Adapun afiliasi ABC di San Diego melaporkan bahwa perawat di ruang unit gawat darurat (UGD) dinyatakan positif virus corona setelah 6 hari menerima vaksin Pfizer. Berdasarkan dokumen Food and Drug Administration (FDA), vaksin Covid-19 Pfizer membutuhkan waktu sekitar 10 dan 14 hari untuk memberikan perlindungan usai mendapatkan dosis kedua.
Vaksin virus corona bisa mengurangi risiko sakit parah akibat Covid-19 dan mencapai tingkat kemanjuran 95 persen setelah dosis kedua. Jadi pada rentang waktu antara dosis pertama dan kedua, maka setiap orang harus berhati-hati.
Selain itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencatat bahwa, meskipun berbagai vaksin sedang dikembangkan, tujuannya masing-masing adalah untuk menambah sistem kekebalan dalam mengenali dan melawan virus yang menyebabkan Covid-19. Terkadang proses ini bisa menimbulkan gejala, seperti demam.
Gejala ini normal dan merupakan tanda bahwa tubuh sedang membangun kekebalan. Biasanya dibutuhkan beberapa minggu bagi tubuh untuk membangun kekebalan setelah vaksinasi.
Menurut FDA, ada kemungkinan seseorang terinfeksi virus corona yang menyebabkan sebelum atau setelah vaksinasi dan jatuh sakit. Ini karena vaksin tidak memiliki cukup waktu untuk memberikan perlindungan.
Jika tubuh Anda mengembangkan respons imun, yang merupakan tujuan vaksinasi, ada kemungkinan Anda dapat dites positif pada beberapa tes antibodi. Tes antibodi menunjukkan Anda pernah mengalami infeksi sebelumnya dan bahwa Anda mungkin memiliki tingkat perlindungan tertentu terhadap virus. Para ahli saat ini sedang melihat bagaimana vaksinasi Covid-19 dapat memengaruhi hasil pengujian antibodi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Cegah Kecurangan Pengisian BBM, Polres Kulonprogo Cek SPBU
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak
- Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Terbukti Melanggar Kode Etik
- Masjid Agung Kota Bogor Diresmikan, Begini Kemegahannya
- Daop 2 Siapkan 24 Lokomotif-244 Kereta untuk Angkutan Lebaran 2024
- Viral Polisi Tembak dan Serang DC, APPI Jelaskan Duduk Permasalahannya
- Pemulangan Enam Jenazah ABK WNI dari Jepang Dilakukan Bertahap
- Tiga Hari Hilang, 6 Orang Korban Ambruknya Jembatan Baltimore Belum Ditemukan
Advertisement
Advertisement