Advertisement
Jangan Suka Makanan Olahan, Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Akibat Jantung

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sebuah studi yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition menyebut makanan olahan atau ultraproses meningkatkan risiko kematian dini akibat penyakit jantung.
Mengutip Insider, Selasa (5/1/2021), studi ini melibatkan 24.325 pria dan wanita berusia 35-45 tahun. Para ilmuan yang berasal dari Italia itu memantau data tentang kebiasaan makan serta hasil kesehatan partisipan.
Advertisement
Peneliti menemukan bahwa peserta yang makan banyak makanan olahan memiliki risiko lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular, serangan jantung, atau stroke dibandingkan mereka yang tidak.
Mereka yang mengalami peningkatan risiko berada pada kelompok partisipan yang mengonsumsi setidaknya 15-50 persen kalori harian dalam bentuk makanan ultraproses, atau setara 300-1.250 kalori makanan olahan sehari untuk kebanyakan orang, atau setara dengan 2-8 porsi hot dog, permen, soda, atau sejenisnya.
Orang-orang dalam kategori itu 58 persen lebih mungkin meninggal karena penyakit kardiovaskular selama penelitian dibandingkan rekan-rekan mereka yang paling sedikit mengonsumsi makanan ultraproses (tidak lebih dari kira-kira satu porsi sehari). Mereka juga 52 persen lebih mungkin meninggal karena stroke atau jenis penyakit kardiovaskular lainnya.
Ultraproses termasuk makanan yang diproduksi dengan aditif industri, seperti sirup jagung fruktosa tinggi dan minyak olahan. Bentuk makanan olahan ultraproses yang paling umum dalam penelitian Italia adalah pizza, kue, pai, dan daging olahan, termasuk yang diawetkan atau diasap seperti bacon dan sosis.
Namun definisi tersebut juga mencakup beberapa contoh seperti granola atau yogurt rasa, yang mungkin tampak sehat. Itu karena makanan ultraproses mengacu pada makanan apa pun yang dikemas dalam format siap makan, diproduksi di pabrik dengan pengental, pengawet, pewarna, dan bahan tambahan lainnya.
Makanan ini cenderung mengandung sirup jagung fruktosa tinggi, isolat protein, minyak biji olahan, dan bahan lain untuk mempertahankan rasa dan menjaganya tetap stabil untuk jangka waktu yang lama.
Contoh lain dari makanan ultraproses termasuk permen, soda, snack bar, makanan yang dipanggang seperti roti, margarin, minuman energi, hot dog, dan chicken nugget. Makanan ultraproses juga membuat kita makan lebih banyak gula.
Penelitian sebelumnya menemukan bahwa makanan ultraproses cenderung sangat enak, artinya dapat membuat kita lebih lapar dan mendorong makan berlebihan.
Para peneliti dalam studi terbaru ini berteori bahwa gula memainkan peran utama dalam risiko yang terkait dengan makanan yang diproses secara ultraproses. Mengonsumsi terlalu banyak gula sebelumnya telah dikaitkan dengan masalah kesehatan termasuk penyakit jantung, obesitas, dan diabetes. Bukti juga menunjukkan bahwa pemanis buatan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serupa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement