Advertisement
Kritik Pemerintah China, Sudah 3 Bulan Jack Ma Menghilang

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Salah satu orang terkaya Cina, Jack Ma, menghilang setelah mengkritik kebijakan Pemerintah China dalam sebuah pidato.
Jack Ma, 56 tahun, tidak terlihat di publik sejak Oktober 2020, menurut The Sun, 3 Januari 2021.
Advertisement
Jack Ma memperoleh kekayaannya setelah mendirikan Alibaba, yang dijuluki Amazon Asia, dan pernah menjadi tokoh favorit rezim komunis Cina.
Namun, mantan guru bahasa Inggris itu tiba-tiba diganti sebagai juri di final Africa’s Business Heroes, sebuah kontes TV bergaya Den Dragons untuk wirausahawan pemula.
Fotonya kemudian dihapus dari halaman web panel juri dan dia kemudian dikeluarkan dari video promosi.
Ayah dari tiga anak itu sebelumnya menulis di Twitter bahwa dia "tidak sabar" untuk bertemu dengan semua kontestan.
"Karena konflik jadwal, Tuan Ma tidak dapat lagi menjadi bagian dari panel juri terakhir Pahlawan Bisnis Afrika awal tahun ini," kata seorang juru bicara Alibaba.
Final berlangsung hanya beberapa minggu setelah Jack Ma berpidato yang mengecam regulator China dan bank-bank milik negara.
Bulan lalu, otoritas China tiba-tiba mengumumkan penyelidikan antimonopoli terhadap perusahaannya.
Regulator China dan pejabat Partai Komunis telah mulai mengekang bisnis Jack Ma setelah mengkritik sistem peraturan negara pada Oktober karena menghambat inovasi, Reuters melaporkan.
Jack Ma adalah salah satu orang terkaya di China dan dikenal karena menyumbang ke berbagai badan amal global.
Selama pandemi virus corona, dia telah menyumbangkan puluhan juta masker wajah di seluruh dunia. Dan bahkan, ketika ketegangan antara AS dan China semakin memanas, Jack Ma menyumbangkan 2.000 ventilator ke New York bersama rekannya Joe Tsai, yang diapresiasi Donald Trump, Daily Mail melaporkan.
Namun, dalam beberapa pekan terakhir tidak ada aktivitas di akun Twitter-nya, yang biasanya memuat beberapa kicauan dalam sehari.
China memiliki sejarah membungkam miliarder pengkritik. Pada Maret, seorang taipan properti, Ren Zhiqiang, menghilang setelah dia menyebut Presiden Xi Jinping sebagai 'badut' karena penanganannya terhadap krisis virus corona.
Teman Ren Zhiqiang mengatakan bahwa mereka tidak bisa menghubunginya dan 6 bulan kemudian dia dijatuhi hukuman 18 tahun penjara setelah dia "secara sukarela dan jujur mengaku atas berbagai kejahatan korupsi."
Xian Jianhua, seorang pemodal miliarder, ditangkap dari sebuah hotel di Hong Kong pada 2017 dan dibawa ke China daratan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement