Advertisement

Aset Tanah Muhammadiyah Capai 21 Juta Meter Persegi, 50% Belum Dimanfaatkan

Newswire
Senin, 28 Desember 2020 - 03:17 WIB
Nina Atmasari
Aset Tanah Muhammadiyah Capai 21 Juta Meter Persegi, 50% Belum Dimanfaatkan Logo Muhammadiyah. - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, KUALA LUMPUR- Aset yang dimiliki Muhammadiyah salah satunya berupa tanah. Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agung Danarto menyebutkan aset tanah yang dimiliki organisasi itu mencapai tidak kurang dari 21 juta meter persegi.

"Saya percaya tidak kurang dari jumlah tersebut. Suatu jumlah yang banyak. Ada yang sudah dimanfaatkan dan 50 persen belum dimanfaatkan," ujar Agung saat Webinar Refleksi Akhir Tahun Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia – PCIM Taiwan mengenai “Nilai Strategis Big Data bagi Persyarikatan Muhammadiyah”, diikuti dari Kualalumpur, Minggu (27/12/2020).

Advertisement

Diskusi menampilkan Agung Danarto dan Drs. M Agus Samsudin, MM (Ketua MPKU PP Muhammadiyah) sebagai pemantik.

Baca juga: Ingin Kuliah di Luar Negeri? Ini 8 Beasiswa yang Sedang Dibuka

Sedangkan sebagai pembicara Dr. Sukadiono, MM (Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya), Dr. Sonny Zulhuda (Ketua PCIM Malaysia dan Dosen IIU Malaysia), Reza Ismail (Founder/CTO LedgerX International – Chulia Group) dan Andi Azhar, MBA (Ketua PCIM Taiwan, Kandidat Doktor di Asia University Taiwan) sedangkan moderator Ahmad Shidqi (MPIH PCIM Malaysia).

"Dulu saya mengira tanah wakaf yang belum dimanfaatkan ukurannya kecil-kecil ternyata setelah saya di PP tidak semuanya kecil, yang hektaran juga tidak sedikit, 9.000 meter di daerah cukup strategis," katanya.

Pada kesempatan tersebut Agung menjelaskan Muhammadiyah sudah mendirikan Pusat Syiar Digital Muhammadiyah, website jejaring Muhammadiyah dan analisis media sosial.

"Program ini sudah jalan tetapi untuk big data Walaupun sudah dicanangkan dan penanggung jawab ada sampai saat ini big data belum jalan. Barangkali kalau di Muhammadiyah kalau tidak langsung dimanfaatkan data yang sifatnya murni terkadang semangat mencarinya susah sehingga perlu dipaksa bahwa big data sangat penting," katanya.

Baca juga: 2 Petahana Kades di Bantul Menang, Suami Kalahkan Istri, Bapak Kalahkan Anak

Dia mengatakan Muhammadiyah sebenarnya merupakan asosiasi puluhan ribu LSM yang semua bergerak secara semi otonom.

"Secara struktural Muhammadiyah saat ini memiliki 13.693 Pimpinan Ranting, 4.850 Pimpinan Cabang, dan 461 Pimpinan Daerah. Dalam struktur tersebut ada Organisasi Otonom (Ortom), belum lagi ada Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang tersebar di berbagai daerah hingga pelosok," katanya.

Dia mengatakan masing-masing entitas berjalan secara otonom, inisiatif sendiri dan membiayai sendiri sehingga big data penting.

"Ini sesuatu yang besar tetapi belum optimal. Dari entitas besar ini hanya masing-masing lidi untuk membersihkan halaman, walaupun lidi banyak tetapi tidak efektif bersihkan halaman. Yang dibutuhkan bagaimana lidi banyak dijadikan ikatan yang kemudian dipakai menyapu halaman. Ini perlu dukungan big data," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Muncul Poster Ancaman Siksa Kubur bagi Pembuang Sampah Sembarangan, Ini Penjelasan DLH Bantul

Bantul
| Kamis, 25 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement