Advertisement
YLKI Sebut Penanganan Covid-19 di Indonesia Kurang Tepat

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah dinilai inkonsisten dalam penanganan pandemi Covid-19. Upaya mengutamakan ekonomi berujung resesi, sementara kasus dan rasio kematian Indonesia jadi yang tertinggi di Asia.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)Tulus Abadi menuturkan inkonsistensi pemerintah membuat penanganan Covid-19 di Indonesia menjadi sangat gamang bahkan cenderung kurang tepat.
Advertisement
"Pemerintah dalam manajemen penanganan pandemi inkonsisten sejak awal hingga akhir 2020 ini berjalan timpang. Ekonomi resesi, Covid-19 juga juara satu di level Asia, Indonesia di 629.000 kasus dengan rasio kematian 3 persen. Ini pertanyaan tegas politik menangani pandemi," ujarnya, Senin (21/12/2020).
Dia melanjutkan pada penentuan libur panjang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru 2020) pun pemerintah masih terlihat bingung. "Penentuan libur panjang Nataru pemerintah tambak limbung, masyarakat konsumen dan swasta jadi korban," imbuhnya.
Dia menegaskan waktu libur panjang akhir tahun yang sejak jauh-jauh hari diumumkan 11 hari dipangkas menjadi terpisah antara libur Natal dan Tahun Baru membuat masyarakat konsumen yang sudah terlanjur membeli tiket ke tempat wisata menjadi kerepotan.
Selain itu, aturan baru kewajiban rapid test antigen dan PCR pun turut andil yang membuat masyarakat meminta pengembalian tiket hingga Rp300 miliar. Swasta menjadi korban, pemerintah, terang Tulus kembali menunjukkan kemampuannya tidak dapat belajar dari pengalaman sebelumnya.
"Di luar negeri libur panjang akhir pekan saja ditiadakan, Indonesia malah dipanjang-panjangkan, 17 Agustus dan Maulid Nabi dipanjangkan, ini pun dengan begini pasca libur Nataru pasti naik kembali angka-angkanya. Rasio keterpaparannya di Jakarta 9,8 persen sementara WHO rekomendasi 5 persen, masih lebih tinggi 100 persen dari WHO," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- OJK Ingatkan Suntikan Likuiditas Rp200 Triliun Belum Jamin Dorong Kredit
- Mahfud MD Ingatkan Polri Perbaiki Citra Pasca Aksi Kekerasan
- DPR Pastikan Belum Terima Surat Presiden Soal Pergantian Kapolri
- Pembunuh Charlie Kirk Dikabarkan Memiliki Riwayat Penyakit Mental
- Banyak Orang Hilang Sejak Aksi Demo, Polda Buka Posko Pengaduan 24 Jam
Advertisement

Jadwal Bus DAMRI Minggu 14 September 2025: Bandara YIA ke Jogja
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sherina Serahkan Lima Kucing yang Dievakuasi dari Rumah Uya Kuya
- Hadapi Dinamika Geopolitik, Prabowo-MBZ Dorong Negara-Negara Timteng Bersatu
- Buntut Penggerebekan Pabrik Baterai di AS, Hyundai-LG Tunda Operasional
- Penembak Charlie Kirk Ditangkap, Begini Tampang dan Dugaan Motifnya
- Mantan Ketua MA Nepal Ditunjuk Jadi Perdana Menteri Sementara
- Tinjau Dampak Bencana, Prabowo Kunjungi Korban Banjir Bali
- Rusia Diguncang Gempa Magnitudo 7,4, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement