Advertisement
17 Daerah di Jawa Tengah Zona Merah Penyebaran Virus Corona
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG - Kasus Covid-19 di Jawa Tengah bertambah 878 kasus positif, 172 orang sembuh dan 73 orang meninggal menurut data versi Satgas Covid-19 pusat per Minggu (20/12/2020).
Alhasil secara kumulatif per Minggu di Jateng terdapat 71.531 kasus terkonfirmasi Covid-19, sebanyak 47.978 orang sembuh dan 2.843 orang meninggal.
Advertisement
Sementara bila merujuk corona.jatengprov.go.id disembutkan pasien terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat di RS atau isolasi mandiri alias kasus aktif 10.341 orang (bertambah 827 orang).
Pasien terkonfirmasi sembuh atau selesai isolasi mandiri 65.473 orang (bertambah 1.742 orang). Pasien terkonfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia 4.842 orang (bertambah 50 orang).
Soal perbedaan data ini, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menjelaskan adanya delay dan data ganda yang menyebabkan perbedaan jumlah kasus harian Covid-19 antara pusat dan daerah, khususnya Jawa Tengah.
"Iya betul," kata Wiku dilansir JIBI akhir bulan lalu. Wiku mengatakan, ke depannya memang perlu dibuat sistem data dengan kemampuan interoperabilitas. Namun, ia menyatakan sistem tersebut sudah dikembangkan. "Dan dipakai di Satgas Penanganan Covid-19," ujarnya.
Pemerintah Jawa Tengah menyebutkan sedang integrasi data dengan Kemenkes.
Sementara berdasar peta risiko Covid-19 yang diakses Senin (21/12/2020), zona merah alias berisiko tinggi penularan corona di Jawa Tengah ada 17 daerah. Rinciannya sbb:
Risiko Tinggi
Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Wonogiri, Sragen, Blora, Rembang, Pati, Semarang, Temanggung, Kendal, Batang, Tegal, Brebes, Kota Surakarta, Kota Salatiga, dan Kota Tegal.
Risiko Sedang
Kota Pekalongan, Kota Semarang, Kota Magelang, Pemalang, Pekalongan, Demak, Jepara, Kudus, Grobogan, Karanganyar, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Magelang, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap
Peta zonasi risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan. Indikator yang digunakan sbb:
Indikator epidemiologi
1) Penurunan jumlah kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50 persen dari puncak
2) Penurunan jumlah kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50 persen dari puncak
3) Penurunan jumlah meninggal kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50 persen dari puncak
4) Penurunan jumlah meninggal kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50 persen dari puncak
5) Penurunan jumlah kasus positif & probable yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50 persen dari puncak
6) Penurunan jumlah kasus suspek yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50 persen dari puncak
7) Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif & probable
8) Laju insidensi kasus positif per 100,000 penduduk
9) Mortality rate kasus positif per 100,000 penduduk
10) Kecepatan Laju Insidensi per 100,000 penduduk
Indikator Surveilans Kesehatan Masyarakat
1) Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir
2) Positivity rate rendah (target ≤5 persen sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa)
Iindikator pelayanan kesehatan
1) Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS Rujukan mampu menampung s.d >20 persen jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat di RS
2) Jumlah tempat tidur di RS Rujukan mampu menampung s.d >20 persen jumlah ODP, PDP, dan pasien positif Covid-19 yang dirawat di RS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 20 April 2024: Normalisasi Tanjakan Clongop hingga Kuota CPNS
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Amankan Aksi Demo di Jakarta, Ribuan Personel Gabungan Polri, TNI dan Dishub Diterjunkan
- KPK Bakal Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini
- Ledakan di Isfahan Diklaim Karena Sistem Pertahanan Iran Aktif, Bukan Akibat Rudal Israel
- 2 Pesawat Penerbangan Sipil Ini Langsung Putar Haluan Hindari Serangan Israel ke Iran
- Gunung Ruang Erupsi, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang
- Iran Bantah Penyebab Hancurnya Gedung Pembangkit Listrik Israel
- Pengakuan Warga Kota Isfahan, Terkait Kabar Israel Serang Iran
Advertisement
Advertisement