Advertisement
Pemkab Bantul Siapkan Siswa Cadangan Sekolah Rakyat

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Meski kuota siswa sekolah rakyat jenjang SMA dari Bantul sudah terpenuhi, namun Pemkab setempat menyiapkan calon siswa cadangan untuk mengantisipasi siswa terpilih dalam program tersebut mundur.
"Dari Kementerian Sosial (Kemensos) meminta agar kabupaten dan kota mencari semacam calon siswa cadangan kurang lebih 10 persen. Sekarang ini kami sedang berusaha memenuhi hal itu," kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Bantul Hermawan Setiaji di Bantul, Selasa.
Advertisement
Menurut dia, calon siswa cadangan pada program pemerintah dalam memberikan pendidikan berkualitas bagi masyarakat tidak mampu itu nantinya dapat menggantikan bilamana siswa terpilih sebelumnya mundur agar kuota yang diberikan tetap terpenuhi.
Dia mengatakan calon siswa Sekolah Rakyat jenjang SMA dari Bantul sebelumnya sudah disiapkan setelah melalui proses pengusulan calon siswa hingga verifikasi rumah dan identitas calon siswa untuk memastikan bahwa siswa tersebut berhak menerima manfaat.
"Laporan dari teman-teman verifikator, cukup banyak pendaftar, dan yang sudah diverifikasi oleh teman-teman Dinsos (Dinas Sosial) dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul ada 383 siswa pendaftar dari total sebanyak 513 siswa pendaftar se-DIY," katanya.
BACA JUGA: KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
Namun demikian, kata dia, dari 383 calon siswa Sekolah Rakyat tersebut, sejumlah 134 siswa dinyatakan diterima di Sekolah Rakyat jenjang SMA, sisanya masih proses verifikasi. Maka dari itu, 10 persen calon siswa cadangan itu diambil dari luar siswa pendaftar sebelumnya.
"Cadangan itu sebagai mitigasi risiko, apabila calon siswa yang diterima gelombang pertama dalam perjalanan mundur dan sebagainya, karena kalau melihat orang tidak punya terkadang mau disekolahkan gratis saja tidak mudah," katanya.
Hermawan mengatakan keluarga kurang mampu secara ekonomi memiliki kehidupan yang kompleks. Misalnya, yang bersangkutan hanya tinggal berdua dengan ibunya, kemudian apakah ibunya sakit, sehingga tidak bisa ditinggal anaknya bersekolah.
"Kalau sudah mendaftar Sekolah Rakyat tidak diterima, mereka bisa menjadi prioritas untuk masuk sekolah jenjang afirmasi. Jadi, sudah ada wadahnya, dan jalur afirmasi itu bukan hanya untuk siswa SMP, tetapi juga SMA," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini, Kota Jogja dan Bantul
- Donald Trump Desak Kesepakatan Akhiri Shutdown Pemerintah AS
- Istana Sebut Insiden Pesantren Al-Khoziny Jadi Atensi Khusus Prabowo
- Ratusan Pendukung Palestina Action di London Ditangkap Polisi
- Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Nepal Tewaskan 22 Warga
Advertisement
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Asita DIY Sebut Kunjungan Wisman September 2025 Masih Tinggi
- Bayi Perempuan Hidup Dibuang di Jalan Rongkop Gunungkidul
- Komplotan Maling Perhiasan di Wonogiri Dibekuk Polisi
- Mensesneg Ungkap Isi Pertemuan Jokowi dan Prabowo di Kertangera
- Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Nepal Tewaskan 22 Warga
- Starting Eleven Persipal vs PSS, Super Elja Ubah Racikan Pemain di Lini Tengah
- 3 Korban Longsor Tambang Freeport Ditemukan Meninggal, 4 masih Pencarian
Advertisement
Advertisement