Advertisement
Jateng Bakal Tambah 1,2 Juta Penganggur, Ini Strategi Gubernur Ganjar

Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG - Akibat pandemi Covid-19, banyak orang kehilangan pekerjaan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berupaya mengantisipasi prediksi penambahan jumlah penganggur di tahun 2020 dengan mengoptimalkan pendampingan kepada tenaga kerja.
"Baru saja seorang pakar ekonomi memberikan 'warning' [peringatan] kepada saya bahwa pengangguran di Jawa Tengah akan bertambah sekitar 900.000-1,2 juta," katanya pada Pertemuan Tahunan BI yang diselenggarakan secara virtual di Semarang, Kamis (12/3/2020).
Advertisement
Melihat kondisi tersebut, dikatakannya, Jawa Tengah harus bersiap. Menurut dia, salah satu yang harus dilakukan mempersiapkan mental para tenaga kerja ini agar tidak terpuruk jika benar terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca juga: Begini Skenario Pemkab Sleman Hadapi Libur Akhir Tahun
"Agar tidak 'down' kami siap memfasilitasi pelatihan, akses permodalan, pendampingan, dan persiapan memasuki dunia bisnis yang baru," katanya.
Menurut dia, langkah tersebut dilakukan sebagai alternatif munculnya "startup" atau pelaku bisnis baru. Terkait hal itu, ia meminta seluruh pihak memberikan narasi yang baik untuk masyarakat, bangsa, dan Negara dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini.
Sementara itu, dikatakannya, pandemi COVID-19 yang berdampak pada krisis ekonomi di tahun 2020 saat ini mulai menunjukkan perbaikan. Ia mengatakan setelah sempat mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan II sebesar 5,32 persen, untuk triwulan III membaik menjadi kontraksi 3,49 persen.
Baca juga: Kasus Covid-19 Diklaim Bisa Turun Asal 75 Persen Populasi Pakai Masker
"Harapannya akhir tahun ini lebih baik lagi. Inovasi dan kreasi terus dijalankan, semua mencoba agar bisa bangkit termasuk UMKM lebih 'ngeh' (paham) untuk beradaptasi dalam kebiasaan baru, cara bisnis, cara jual, dan bagaimana paham secara digital untuk bisa melakukan transaksi," katanya.
Ia juga mengapresiasi masyarakat Jawa Tengah yang sejauh ini bisa menjaga kondusivitas keamanan. Menurut dia, jika kondusivitas terjaga maka investor akan datang.
"Kami sudah buka pintu (untuk investor), bahkan sudah bicara langsung dengan investor yang beberapa waktu lalu sudah memberikan daftar ke kita tapi tertunda karena pandemi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- DPR Soroti Asesmen Awal Program Sekolah Rakyat Kemensos
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
- Kasus Riza Chalid, Kejagung Kejar Aset hingga Perusahaan Afiliasi
- Politik Jepang, Takaichi Incar Posisi Perdana Menteri
- Ribuan Orang Unjuk Rasa di London Tolak Kunjungan Donald Trump
Advertisement

BPBD Gunungkidul Mulai Salurkan Bantuan Air Bersih ke Warga
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Putus Jaringan Komunikasi, Militer Israel Semakin Brutal Serang Gaza
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Trump Perpanjang Tenggat Larangan TikTok hingga 16 Desember 2025
- Sekjen GCC Kutuk Serangan Israel ke Gaza
- Tiba di Indonesia, Sapi Impor Australia untuk Dukung MBG
- Fahri Hamzah Siap Patuhi Putusan MK Wamen Dilarang Rangkap Jabatan
Advertisement
Advertisement