Advertisement
Keamanan Calon Jemaah Umrah Jadi Perhatian Utama di Tengah Pandemi Covid-19
Ingat pesan ibu, cuci tangan dengan sabun. - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pengusaha perjalanan umrah dan haji di DIY mengharapkan kesiapan matang dalam pembukaan kembali umrah agar jemaah juga merasa aman.
Ketua Forum Pengusaha Umroh Haji Yogyakarta, Tanto, mengatakan pembukaan kembali perjalanan umrah di tengah pandemi Covid-19 saat ini masih dalam tahap uji coba. Pihaknya pun sudah mengirimkan tim untuk mengetahui dan memastikan prosedur yang harus dipenuhi seperti apa untuk jamaah.
Advertisement
“Masih sangat terbatas sekali. Harapan kami nanti ditemukan pola yang terbaik. Masyarakat mungkin sudah kangen, itu baik kangen beribadah. Tapi tidak boleh membahayakan masyarakat juga, di sana kan bertemu dengan orang dari berbagai negara, kebiasaan seperti apa tidak tahu,” ucap Tanto, Kamis (5/11/2020).
Menurutnya untuk saat ini masih ada sejumlah penyesuaian-penyesuaian yang perlu dilakukan, seperti tes PCR atau swab, isolasi, pengisian aplikasi Eatmarna, dan sejumlah penyesuaian lainnya.
“Aplikasi itu kan hanya untuk satu kali masuk Masjidil Haram, umrah dan salat. Setelah itu tidak bisa masuk. Bisa masuk setelah 14 hari lagi. Padahal paket biasanya kan lima hari empat malam, jamaah biasanya kan anytime mau baca Al-Qur’an, doa, apakah mereka nyaman nanti, dengan penyesuaian itu,” ucapnya.
Kepala cabang PT. Iman Arafah Travel, Muhammad Zubad mengatakan masih mempertimbangkan dua rencana. Pertama, memberangkatkan jamaah yang memenuhi syarat umrah new normal. Kedua, menjadwal ulang keberangkatan umrah sampai normal kembali.
Ia berharap kepada pemerintah untuk tidak juga terburu-buru dalam memutuskan kebijakan, agar tidak terjadi permasalahan dikemudian hari.
Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) DIY, Hery Setyawan menekankan kehati-harian agar tidak menimbulkan masalah baru. Protokol pencegahan Covid-19 harus benar-benar diperhatikan.
Setidaknya 3M harus selalu dijalankan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.
Tiga perilaku ini harus benar-benar diterapkan secara disiplin agar perjalanan ke lain wilayah tidak membawa masalah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
- Seorang Penumpang Meninggal Dunia di Bandara Soekarno-Hatta
Advertisement
UMP DIY 2026 Diusulkan Naik Jadi Rp3,6 Juta hingga Rp4 Juta
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Dies Natalis ke-16 SV UGM Tekankan Dampak Nyata Pendidikan Vokasi
- Perkuat Jejaring, UKDW Gelar Mitra Gathering 2025
- Wamen ESDM Gaungkan Penggunaan Nuklir untuk Transisi Energi
- Praktisi Industri SMK-SMTI Yogyakarta Dorong Siswa Siap Kerja
- Truk Molen Tabrak Motor di Jalan Rongkop-Wonosari, 3 Orang Meninggal
- Viral Bus Terguling di Jalan Tol Batang, 3 Orang Meninggal
- Polisi Beberkan Kronologi Tewasnya Pengemudi Lexus Tertimpa Pohon
Advertisement
Advertisement



